RIAUONLINE, PEKANBARU-Sering dianggap sebagai limbah, namun, di tangan Suherman, kumpulan ban bekas disulapnya menjadi karya seni bernilai puluhan juta rupiah, Kamis, 11 Februari 2021.
Tumpukan ban mobil bekas sengaja dikumpulkan oleh Suherman, pria asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Bengkel kerja Suherman beralamat di Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru. Disinilah Suherman mengolah ban bekas menjadi karya seni bernilai puluhan juta, ban bekas didapatkan dari berbagai bengkel mobil di Kota Pekanbaru.
Pria asal Klaten ini mengaku, ide kreatif ini ia dapatkan ketika melihat tumpukan ban bekas tidak dimanfaatkan sejak 24 tahun silam.
Berbagai karya dari ban bekas tak terpakai telah diciptakan oleh tangan kreatif Suherman, mulai dari kursi santai, tong sampah, pot bunga, ayunan, bahkan air mancur.
“Saat ini yang paling banyak diminati yaitu tempat sampah dan pot bunga, kursi juga ada. Sekarang ini yang terbaru saya buat air mancur, anti lapuk dan anti pecah,” ucapnya.
“Kalau bikin air mancur tidak semua ban bisa kita pakai, kita mencari karakter ban apa yang bisa dijadikan air mancur, mulai dari cara potongnya itu kita belajar membuat sendiri hingga dapat bentuk bagusnya,”ujarnya.
Sedangkan untuk pembuatan tempat sampah dan pot bunga, Suherman dapat menyelesaikannya dalam waktu satu hari.
Harga yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung bentuk dan tingkat kesulitan.
“Karena ini sudah jadi barang seni, untuk air mancur harga dari Rp 3 juta sampai Rp 15 juta, tergantung tingkatan air mancurnya. Kalau untuk tempat sampah dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta bahkan lebih tergantung variasi,” jelasnya.
Suherman mengklaim hasil tong sampah dari ban bekasnya buatannya awet dan tahan lama.
“Tong sampah saya ini awet, anti lapuk anti pecah, kuat dan tahan lama. Dari instansi pemerintahan juga sudah ada yang pakai, sekolah juga ada yang pakai,” terangnya.
Dalam bekerja, Suherman dibantu oleh satu orang pekerja. Sebelum membuat kerajinan, Suherman terlebih dahulu memilih ban bekas yang sesuai dengan produk yang akan ia buat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kegagalan saat proses pembuatan.
Karya seni ban bekas Suherman pun sudah sampai di berbagai kabupaten dan kota di Riau, bahkan juga ada dari Medan, Sumatera Utara.