DKPP Ajak Media Edukasi Pilkada Bermartabat

dkpp.jpg
(sigit)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengajak media untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilu bermartabat.

"Kami berharap peran media dalam menyebarkan pesan-pesan edukatif, informatif, pencerahan tentang Pemilu yang bermartabat," ujar anggota DKPP, Teguh Prasetyo dalam acara ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu dengan Media (Ngetren Media) Senin, 12 Oktober 2020.

Teguh menjelaskan, bermartabat dalam Pilkada tidak hanya mematuhi hukum-hukum tertulis pemilu namun juga etika.

"Boleh jadi, hal-hal yang tidak melanggar aturan Pemilu, ternyata melanggar etika. Ngopi misalnya, kan tidak melanggar hukum, tetapi disituasi pemilu ngopi bersama paslon kan tidak beretika."

Ia berharap agar setiap penyelenggara Pemilu dapat berlaku adil, bahkan terhadap hal kecil sekalipun.



"Bahkan kita juga harus adil berlaku, misalnya saat bertemu paslon A dan B hanya tersenyum tetapi saat bertemu paslon C langsung berpelukan dan cipika-cipiki, kan ini tidak adil," terangnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting dalam menjaga integritas dan profesionalitas dari penyelenggara pemilu sehingga membangun kepercayaan dari peserta pemilu yakni partai politik maupun masyarakat.

Lebih jauh ia menjelaskan, perpolitikan di Indonesia, khususnya dalam konteks Pilkada ini harus menjunjung tinggi falsafah pemilu di Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Menurutnya falsafah pemilu ini penting agar kontestasi yang kompetitif dalam Pilkada tetap berjalan dan pertentangan antar masyarakat minim, sehingga Indonesia tetap maju dan utuh secara bersamaan.

Lebih jauh ia menjelaskan, asas-asas yang ada dalam Pancasila yakni Ketuhanan, Kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, serta keadilan sosial seharusnya menjadi dasar dalam pemilu, baik oleh penyelenggara pemilu, partai politik, pasangan calon, dan Pemilih.

Ia mewanti-wanti agar pemilu di Indonesia jangan sampai menjadi pemilu yang Liberal dan Kapitalis. "Pemilu Liberal yang menghalalkan segala cara, dan pemilu Kapitalis yang mahal harus kita hindari," ujarnya.

Ia berharap sinergi antara penyelenggara, peserta, maupun pemilih ini dapat bermuara pada Pilkada yang bermartabat yang akan menghasilkan pemimpin daerah  bermartabat.