Laporan: DWI FATIMAH
RIAU ONLINE, PEKANBARU - RiauOnline Podcast (ROL Cast) akan tayang perdana di Channel Youtube Riau Online hari ini, Senin, 24 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.
Pada tayangan perdana ini, ROL Cast mengangkat kisah 80 ribu lebih manusia meninggal dunia dalam pembangunan rel kereta api selama pendudukan Jepang, 1942-1945, menghubungkan barat dengan timur Pulau Sumatera.
Kisah tersebut kemudian diangkat dalam sebuah buku karya Osvian Putra, pegiat wisata, berjudul "Neraka di Rimba Sumatera". Buku ini ditulis Osvian selama pandemi Virus Corona Disease-19 (Covid-19) dengan kebijak stay at home.
"Buku ini mengisahkan sejarah kelam masa perang dunia kedua. Kejadian memilukan pada zaman perang memakan ribuan korban terukir di rimba Sumatera. Ini sejarah terlupakan oleh anak bangsa sendiri, di Riau maupun Sumatera Barat," kata Osvian Putra.
Sejatinya, Osvian merupakan pegiat wisata. Namun, ketertarikannya dengan sejarah tak bisa dilepaskan dari seringnya ia mendampingi wisatawan mancanegara merupakan anak dan keturunan dari tawanan perang ikut membangun death railway, rel kereta api maut tersebut.
Ia menjelaskan, tidak banyak tahu, bahkan peduli sedikitpun, termasuk warga tinggal di Riau sendiri. Padahal peninggalan sejarahnya masih banyak, baik berupa benda maupun tak benda.
Tidak banyak benar-benar tahu kenapa di Riau ada jalan bernama Lokomotif dan Kereta Api. Kenapa di Riau khususnya di Pekanbaru banyak nama-nama perkampungan berbau nama Jawa dan seterusnya.
"Kami ingin melalui penamaan Death Railway Project (Kisah Jalur Kereta Api Maut) ini agar masyarakat bisa lebih melek sejarah, tahu apa terjadi di daerah tempat tinggal mereka, tahu latar belakang suatu benda," kata Osvian.
Ia juga ingin ingin mengabarkan kisah ini sebenarnya adalah merupakan potensi bisa digali dijadikan penarik wisata sebagai penghasil devisa di Riau, tak lagi bergantung pada minyak dan gas.
"Ini hanyalah contoh kasus, akan tetapi pola kerjanya bisa diaplikasikan dimana saja. Kami mengambil contoh tersebut karena ini merupakan pengalaman empirik kami selama bertahun-tahun. Makanya di buku ini kami ulas juga mengenai potensi produk sejenis di daerah lain," ungkap Osvian.