Cawapres Sandiaga Uno menikmati kopi separoh masak di Kedai Kopi Bengkalis, didampingi Jubir Badan Pemenang Nasional Prabowo-Sandi Miftah Nur Sabri, Sandiaga juga menyeruput kopi lokal Riau.
(ist)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Muncul pesan berantai di Whatsaap pribadi maupun grup mengenai ketidakhadiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) 02, Sandiaga Salahuddin Uno, saat Calon Presiden Prabowo Subianto menggelar dua kali konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanagera, Rabu, 17 April 2019.
Dari pesan berantai tersebut terungkap Sandiaga kena damprat, marah oleh Prabowo gara-gara ketidaksetujuannya mengenai konferensi pers kemenangan Paslon 02.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Miftah Nur Sabri, kepada RIAUONLINE.CO.ID, membantah itu semua.
"Saya di Kertanegara sejak siang penghitungan hingga sore bersama Pak prabowo pidato hingga menuju malam. Bang Sandi kemana? Beliau ada bersama saya. Kami shalat bersama bareng Pak Prabowo juga. Doa bersama," jelas Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Riau 1 itu, Kamis, 18 April 2019.
Miftah menceritakan, sejak usai pencoblosan, Rabu pagi, pukul 10.00 WIB, tiba-tiba Bang Sandi merasa badannya tidak enak dan cegukan terus-menerus.
Semakin sore, tutur politisi Gerindra itu, jeda dari satu cegukan ke cegukan lainnya semakin pendek, sering dan cepat interval waktunya.
"Ga tahu juga kenapa. Sepertinya he reach his limit. Kelelahan. Akhirnya duduk aja di dalam kamar belakang Rumah Kertanegara," kata Miftah menceritakan.
Usai menggelar konferensi pers, siang itu Bang Sandi disuruh istirahat oleh Prabowo. Capres Prabowo, tuturnya, bahkan mendekati Bang Sandi. "Are you okay Sand?" tanya Prabowo. "Ya udah lo istirahat aja," lanjutnya.
Prabow, jelasnya, tentu faham, orang ada batasnya. Meskipun prima, ada juga titik lemah limit manusia. "Sore kemarin dugaan saya menuju limit," jelasnya.
Tak hanya itu, Miftah juga kena impas, saat diomelin oleh Tim Mata Najwa, gara-gara mendadak batal jadi narasumber.
"Apalagi, saya harus temanin Bang Sandi ngobrol di kamar belakang. Hingga malam saya pamit untuk kembali ke dapil (Riau)," tutur Miftah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Udah lo kembali ke dapil jaga suara kita, jaga suara lo," perintah Sandiaga ke Miftah.
Akhirnya, Miftah pun pamit tadi malam, Rabu malam, untuk balik ke dapil dengan penerbangan terakhir.
"Tidak ada adegan seteru Bang Sandi dan Pak Prabowo sebagaimana fitnah diedarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab," ujar Miftah.
Selama di Rumah Kertanegara, jelasnya, turut mendampingi Yuga, staf media Bang Sandi, Iqbal Faraby, Alex Datuk, Manov, dan ring 1 Sandiaga lainnya.
"Suasana sangat bersahabat dengan Pak Prabowo. Bahkan sangat empati. Sembari menggendong Boby The Cat, Pak Prabowo suruh Bang Sandi istirahat," jelasnya.
Ia menjelaskan, cegukannya Sandiaga hanya ahli medis yang tahu. Banyak pula analisa-analisa soal cegukan Sandi tak henti-henti hingga pamit pulang.
Ada yang bersifat medis, jelasnya, ada pula bersifat klenis dan politis. "Biasalah orang kita hobi analisa-analisa," katanya pendek.
Ia mengatakan, ia harus mengklarifikasi berita seputar itu, agar fitnah terhadap Prabowo yang disebar di grup-grup Whatsapp guna untuk membunuh karakter Sandiaga bisa dihentikan.
"Justru sebaliknya. Dengan welas asih Pak Prabowo suruh Bang Sandi istirahat biar cegukannya hilang," pungkasnya.