Dahnil Anzar: Larangan Bicara Politik di Masjid Berarti Orang Itu Tak Paham Islam

Dahnil-Anzar-Simanjutak.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, angkat bicara terkait pihak melarang muslim membicarakan politik di dalam masjid.

 

"Islam dan politik tidak bisa dipisahkan, Islam itu ngatur semua hal, masuk toilet saja diatur Islam apalagi politik," katanya, Kamis, 4 April 2019.

 

Kalau ada yang melarang muslim bicara politik di masjid, kata mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini, itu merupakan pihak yang tidak paham dengan Islam, sebab dalam masjid, Muslim bisa bicara banyak hal.

 


"Substansi Islam itu menghadirkan akhlak yang baik, dari segi ekonomi, politik, semua segmentasi sudah diatur Islam," jelasnya.

 

Dahnil kemudian bercerita tentang bagaimana Rasulullah SAW berpolitik dalam menyebarkan ajaran Islam ketika hijrah dari Mekah ke Madinah 

 

"Karena di Mekah Rasul tidak bisa mengubah peradaban, Rasul terus diancam, ditakuti. Akhirnya Rasul hijrah, atau pindah dari Mekah ke Madinah, membangun peradaban baru, dimana masyarakatnya welcoming, itu tindakan politik," tuturnya.

 

Dahnil juga menjelaskan bagaimana Rasulullah mengimbau para raja di Mesir agar memeluk agama Islam melalui surat yang dikirimnya.

 

"Rasul mengirim surat ke Firaun, raja di Mesir. Itu tindakan politik supaya mereka bertauhid mereka mengakui keesaan Allah," ulasnya.