Ribuan Anak Terjangkit ISPA di Dumai, Ini Tips Menanganinya

KABUT-ASAP-RIMBO-PANJANG.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/IZDOR)

Laporan  : ANDRIAS


RIAUONLINE, BENGKALIS - Dampak asap sisa kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, membuat masyarakat Kota Dumai mulai terjangkit penyakit ISPA.

Kabut asap sisa kebakaran lahan yang terjadi di wilayah tersebut memperparah kondisi Kota Dumai yang sama-sama dilanda kebakaran lahan.

Anak rentang usia 10 tahun kebawah paling banyak ditemukan terjangkit iritasi pernapasan berupa batuk dan pilek.

Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Faisal dikonfirmasi melalui Kasi Yankes Primer, dr M Hafidz Permana memberikan Tips kepada orang tua bila anak terserang ISPA untuk segera diobati agar tidak menyebabkan komplikasi. Menurutnya, ISPA pada anak harus segera dilakukan pecegahanya dan diobati.


"Prinsipnya penduduk rentan atau risiko tinggi terkena ISPA saat kabut asap adalah mereka yang paling lama terpapar asap dan Orang orang yang memiliki daya tahan tubuh kurang kuat," jelas dr M Hafidz Permana.

Dikatakan dr M Hafidz Permana lagi, karhutla terparah ada di Kabupaten bengkalis, namun dampak asapnya 'ngangkrak' di Kota Dumai. sehingga penyakit ISPA pada anak terbilang cukup sering dan banyak. Karena penyebab ISPA pada anak sering menyerang pada sistem kekebalan tubuh mereka.

"Hasilnya, anak jadi lebih mudah tertular berbagai macam penyakit, salah satunya, ya, infeksi saluran pernapasan atas," terang dr Hafidz.

Disamping itu, Terang dr Hafidz. Anak juga bisa terkena ISPA ketika berada di ruangan yang penuh sesak. Lalu di dalam ruangan terdapat orang yang memiliki infeksi pernapasan saluran atas. Apalagi anak anak ini cenderung suka bermain di luar, sehingga lebih banyak terpapar asap.

"ISPA pada anak akan berakibat dan membuat kondisi anak tersebut menjadi lemah dan tidak nyaman. Sebagai orangtua, kita anjurkan agar anak diberikan istirahat dan tidur yang cukup. Terpenting, lebih banyak minum air bersih, lebihkan 20-25 persen dari biasanya. Karena itu penting membilas saluran pernapasan agar tidak muncul radang pernapasan atau batuk pilek ataupun batuk," imbau dr Hafidz.

"Sedangkan untuk orang tua atau lansia rentan karena sistim imun cenderung tidak sekuat anak dan manusia dewasa. Juga dimungkinkan karena kuantitas lendir pada mukosa jalur nafas pada lansia lebih sedikit (lebih kering), sehingga lebih rentan ter-iritasi asap," pungkasnya.

Sebelumnya, Selama 13 hari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengganas di Pulau Rupat, Bengkalis, dan gambut di Kota Dumai sendiri, 12-25 Februari 2019, ribuan warga Dumai menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ISPA diderita warga Dumai dan menyerang sistem pernapasan seperti sesak nafas, batuk, serta iritasi pada mata.

Data Dinkes Kota Dumai dirangkum RIAUONLINE.CO.ID, terhitung sejak 12 hingga 15 Februari 2019 mencatat hampir 2.341 jiwa masyarakat Kota Dumai terjangkit ISPA dikarenakan asap. Sedangkan jumlah kasus terbanyak ditemukan adalah Common Cold (Rhinofaringitis akut) berupa batuk pilek non infeksi. Kemungkinan karena iritasi saluran pernapasan dengan gejala batuk dan pilek. Sedangkan usia paling banyak terkena usia 10 tahun, 20-40 tahun.