Muskerda Pertama, LAM Pekanbaru Harap Perwako Sejalan Budaya Melayu

MUSKERDA-LAM-PEKANBARU.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) pertama kalinya di Hotel Furaya, Pekanbaru, 24-25 September 2018.

Ketua Majelis Merapat Adat (MKA) LAM Kota Pekanbaru Said Usman Abdullah berharap melalui Muskerda ini pihaknya bisa menelurkan sesuatu dan memberi masukkan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

"Sehingga Pemko dalam mengeluarkan Perda tidak lari dari konsep Melayu, selama ini konsep Melayu itu ada tapi tidak begitu kuat pengaruhnya," ujar pria yang kerap disapa SUA ini, Selasa, 25 September 2018.

Dengan adanya komunikasi antara LAM dan Pemko, SUA menginginkan investor yang akan berinvestasi di Pekanbaru bisa mematuhi konsep Melayu yang identik dengan Islam.

"Pemko sendiri sudah membuka diri untuk menjalin komunikasi, konsep Melayu tidak hilang, dukungan pemerintah ini, kita yakin bisa bekerjasama dalam menguatkan konsep budaya Melayu," tuturnya.

Baca Juga Ngadu ke Fadli Zon, Lembaga Ini Desak Kapolda, Kabinda dan Kapolresta Dicopot


Sebagai simbol untuk menjalin sinergisitas antara Pemko dan LAM serta pihak lainnya, LAM Kota Pekanbaru menyerahkan plakat yang bernama plakat ingatan budi.

"Dengan adanya ingatan budi ini artinya kita sudah pernah bersepakat, jadi semua elemen bisa terlibat dalam budaya Melayu," katanya.

Adapun instansi yang diserahkan plakat ini diantaranya Kodim, Polresta, Polda, Bawaslu, KPU, Pemko, Kejari dan lainnya.

"Ini bentuk komitmen, salah satunya kesepakatan dalam pemilu damai, kita memang sudah menjalin komunikasi sebelumnya, tapi dengan adanya plakat semakin terikatlah hubungan ini," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id