Riau Bakal Terapkan Hari Bumi Melayu, Kapan?

Ahmad-Syah-Haroffie.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Setelah melakukan evaluasi secara besar-besaran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana untuk menetapkan satu hari khusus, dimana seluruh kantor pelayanan akan menggunakan bahasa Melayu seperti yang telah dilakukan oleh daerah lain yang ada di Indonesia.

Asisten I Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setdaprov Riau, Ahmad Syah Haroffie mengatakan bahwa kebijakan itu merupakan tindak lanjut dari program penguatan muatan lokal yang sebelumnya telah berjalan selama 30 hari.

"Nanti akan ada satu hari Bumi Melayu. Mulai dari pakaian Melayu, bahasa Melayu. Pada hari itu yang melayani dan yang dilayani akan berbahasa Melayu. Dan regulasinya sedang kita susun," katanya di kantor Gubernur Riau, Rabu, 25 Juli 2018.

Tambahnya, pihaknya juga tengah melakukan revisi terhadap regulasi Peraturan Gubernur tentang muatan lokal yang ada di 12 kabupaten dan kota di Riau.



"Kalau dulu itu hanya ada bidang pendidikan. Nah sekarang sudah ada pendidikan dan non pendidikan yang pastinya akan menyasar ruang publik," jelasnya.

Haroffie menuturkan, pihaknya akan menyegerakan rencana tersebut agar terciptanya visi muatan lokal yang diterapkan dengan 12 kabupaten dan kota di Riau.

"Nanti kita akan membuat rapat khusus. Kemudian mensosialisasikan pelaksanaan mulog ini ke berbagai sektor sampai ke rumah makan dan perhotelan," tegasnya.

"Ini juga momentum kita di hari jadi Provinsi Riau ke-61 nanti. Pokoknya regulasinya sedang kita susun," tutupnya.