Motivasi Habibie: Umur Boleh 82, Tapi Pemikiran 28 Tahun

Habibie-di-Hakteknas.jpg
(Azhar)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sebelum bergegas meninggalkan puncak peringatan hari kebangkitan teknologi nasional (Hakteknas) Ke-23 demi melaksanakan ibadah salat Jumat, Presiden RI ke-3, B.J Habibie membeberkan motivasi apa yang ia dapatkan hingga masih tetap berapi-api sampai diusia 82 tahun ini.

Eyang Habibie mengatakan, berkat rasa cinta yang dimilikinyalah membuat dirinya masih mengakui baru berusia 28 tahun meskipun kini sudah berusia senja.

"Umur boleh 82 tahun, tetapi pemikiran masih tetap 28 tahun. Inspirasi saya adalah rasa cinta antara sesama manusia. Dan rasa pada bentuk ciptaan tuhan Yang Maha Esa," katanya diiringi riuh tepuk tangan peserta, Jumat, 10 Agustus 2018.

Seperti diketahui bahwa Eyang B.J Habibie begitu kehilangan istrinya yang wafat pada tanggal 22 Mei 2010 silam akibat kanker ovarium. Habibie pun menuliskan sebuah buku Habibie & Ainun setebal 323 halaman yang kemudian diikuti dengan pembuatan film layar lebar.


Tambahnya, bahkan rasa cintanya semakin menggebu-gebu saat dirinya merasakan sakit keras akibat penyakit yang dideritanya saat menempuh pendidikan di Jerman.

"Saya pernah sakit keras. Saat itu saya kira saya akan mati. Waktu itu disebelah saya ada Alquran kemudian saya ambil alquran. Lalu saya tulis sumpahku. Yang isinya lebih kurang sumpah kepada ibu pertiwi bahwa engkaulah perjalanan tanah tumpah dan darahku," ucapnya berapi-api.

Dilansir dari viva.co.id, anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo ini begitu brilian karena cukup cepat mengecap bangku pendidikan. Ia pernah bersekolah di SMAK Dago, Bandung, dan meneruskan kuliah selama 6 bulan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1954.

Kemudian melanjutkan studi teknik penerbangan selama 10 tahun di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman yang menghasilkan 2 gelar yaitu Diplom Ingenieur pada tahun 1960 dan Doktor Ingenieur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.