Harga Kelapa Anjlok, GMPLIPA di Kantor Bupati Pelalawan: Tolong Perhatikan Kami

Petani-Kelapa.jpg
(borneonews.co.id)


RIAU ONLINE, PELALAWAN - Sebanyak dua puluhan yang terdiri dari warga dan pemuda berunjuk rasa menuntut solusi untuk harga kelapa yang sangat murah, di kantor Bupati Pelalawan, Rabu, 8 Agustus 2018.

Massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat dan Pemuda Peduli Kepala (GMPLIPA) bahkan membawa beberapa kelapa yang sudah tua.

Saat ini harga kelapa hanya Rp Rp 350 per buah dan pada waktu tertentu harganya turun hingga Rp 100, bahkan ada yang tidak laku. Kondisi ini membuat para petani kelapa di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti menjerit.

Untuk itu massa menuntuk pemerintah memperhatikan perkebunan kelapa di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti.


"Tolong diperhatikan kami pak. Petani kelapa di Kuala Kampar dan Teluk Meranti juga warga Pelalawan," ungkap Koordinator Lapangan GMPLIPA, Muhammad Ali.

Selain itu, massa juga meminta agar mensomasi perusahaan yang mengakibatkan harga kelapa anjlok. Dan meminta pemerintah daerah mencari formula baru untuk mengelola sendiri perkebunan kelapa.

Aksi unjuk rasa yang dikawal puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan anggota Polres Pelalawan itu disambut Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, Tengku Mukhlis.

Selanjutnya, massa diajak berdialog di auditorium lantai III. Dalam dialog itu, Mukhlis yang didampingi Kepala Dinas Perkebunan Mazrun memberikan penjelasan terkait tuntutan massa serta mencari solusi yang akan diambil.

"Kita akan surati PT PSG yang akan ditandatangan pak bupati langsung, untuk meminta perhatian khusus atas hasil kelapa kita. Tapi mengintervensi harga kita tidak mungkin," kata Mukhlis. Hingga akhirnya massa membubarkan diri dan kembali ke daerah asalnya. (****)