Bantuan Makanan dan Selimut Dikirim ke Korban Puting Beliung Kampar

BPBD-Riau-kirim-bantuan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengirim bantuan berupa makanan, selimut dan perlengkapan sekolah kepada korban bencana puting beliung di Kabupaten Kampar. 

"Komunikasi kita dengan petugas setempat bantuan ini yang sekarang sangat dibutuhkan oleh masyarakat pasca bencana puting beliung," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur di Pekanbaru, Rabu, 8 Agustus 2018. 

Jim menjelaskan bantuan makanan yang diserahkan terdiri dari 36 paket makanan siap saji, 25 karung beras, sarden, makanan bayi, hingga makanan tambahan gizi. 

Sementara bantuan sandang terdiri dari 30 lembar matras, 20 selimut dan kasur lipat, lampu tenaga surya, 25 paket perlengkapan sekolah, 10 tenda gulung, hingga perlengkapan bayi. 

rumah rusakRumah rusak akibat puting beliung di Kabupaten Kampar (RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Bencana puting beliung melanda Desa Muktisari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar akhir pekan ini. Jim mengatakan akibat bencana tersebut 25 unit rumah mengalami rusak. Bahkan beberapa diantaranya rusak berat setelah tertimpa pohon dan atap yang terbang diterjang angin.

Baca Juga Puluhan Rumah dan Sekolah di Tapung Rusak Dihantam Puting Beliung

Selain itu, sebanyak tiga gedung sekolah masing-masing SD Negeri 01 Muktisari, SMP 005 Muktisari, dan SD 027 mengalami kerusakan cukup parah. 


Sekolah yang rusak akibat puting beliung di Kabupaten Kampar (RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Ia merincikan, di SDN 01 Muktisari, sebanyak tiga lokal dan satu rumah penjaga mengalami rusak parah, dengan atap yang copot diterjang angin. Hal yang sama juga terjadi di SMP 005 dengan empat lokal rusak serta SD 027 dua lokal rusak. 

"Meskipun kondisi bangunan sekolah rusak, kita dapat informasi kegiatan belajar dan mengajar masih tetap berlangsung," tuturnya. 

Selain itu, ia menjelaskan meskipun kerusakan rumah warga maupun sekolah cukup parah, sejauh ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Masyarakat juga tidak ada yang mengungsi dan lebih memilih untuk bertahan di kediaman tetangga atau keluarga. (**)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id