RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatab Riau, Mimi Yuliani Nazir mengakui bahwa masih ada masyarakat Riau yang menganggap bahwa imunisasi yang dilakukan pada anak-anak dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan tumbuh kembangnya.
Anggapan salah masyarakat terkait imunisasi ini adalah dapat menyebabkan kelumpuhan, hingga bahan baku imunisasi yang terbuat dari bahan haram sampai dapat menyebabkan kematian pada anak.
"Dari data yang ada untuk di Riau masih ada sekitar 15 persen yang harus dicapai dari 95 persen target nasional. Berarti baru 75 persen pencapaian kita," katanya, Senin, 26 Juni 2018.
Tambahnya, sangkaan yang tidak benar ini harus dihilangkan karena imunisasi terbukti dapat meningkatkan kekebalan pada anak dari gangguan penyakit serta terjangkit dari gangguan virus-virus berbahaya.
Serta imunisasi terbukti dapat melindungi anak dari gangguan penyakit yang juga telah dipakai oleh 100 negara Islam lainnya serta bahan imunisasi di Indonesia dibuat langsung oleh salah satu BUMN terpercaya.
"Apalagi kita sedang menkampanyekan imunisasi Campak dan Measless Rubella (MR) yang penggunaannya pada Agustus-September mendatang. Jangan sampai anak-anak kita melewatkannya," jelasnya.
Tambahnya, imnunisasi campak MR ini penting karena penyakit Campak dan Rubella sangat berbahaya serta dapat menimbulkan kematian. Untuk imunisasi jenis ini mereka menargetkan 1.955.658 jiwa pada anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun.
Serta 95 persen target nasional harus tercapai jika ingin memutus mata rantai wabah berbahaya ini bagi anak-anak Riau.