LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengaku kaget dengan penangkapan tiga orang terduga teroris di kampus Universitas Riau (UR), Jalan HR Soebrantas, Tampan, Pekanbaru, Sabtu, 2 Juni kemarin.
Pria yang kerap disapa Dedet ini tidak menyangka alumni instansi plat merah tersebut bisa terpapar radikalisme hingga berinisiatif untuk melakukan pengeboman di gedung plat merah pula.
Untuk itu, lanjut Dedet, pihaknya akan mengundang Forkompimda untuk menanggulangi ini dan meminta kepada Badan Intelijen Negara (BIN) agar menambah kekuatannya di Riau.
"Ini agar dapat menjadikan dinding di Riau ini 'bertelinga' sehingga dapat diantisipasi lebih awal," jelasnya, Minggu, 3 Juni 2018.
Baca Juga 2017, Mahasiswa Unri Boikot Seminar Radikalisme BNPT di Kampus
Mengenai gedung DPRD Riau yang menjadi sasaran pengeboman, politisi Demokrat ini menyatakan tidak mengerti kenapa lembaga representasi rakyat ini jadi sasaran.
"Mungkin ini ditujukan untuk eksistensi, karena kalau DPRD itu suatu hal yang sama untuk jadi pemberitaan dan bahan gunjingan, memang selama ini DPRD salah satu destinasi mahasiswa berekspresi," tuturnya.
Atas nama masyarakat Riau, Dedet mengapresiasi langkah intelijen karena mampu mendeteksi dini adanya isu radikalisme, sehingga aksi terorisme bisa digagalkan.
"Untuk intelijen, ini merupakan permulaan yang baik tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan. Saya juga sudah minta Sekwan agar perketat keamanan terhadap bom ini," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Riau bersama Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris dari penggerebekan yang dilakukan Gedung Gelanggang Mahasiswa, Kampus FISIP Universitas Riau, Sabtu siang.
Dari penggerebekan yang melibatkan personel bersenjata lengkap serta turut menurunkan Mobil Baracuda dan Gegana itu, polisi menyita sejumlah barang bukti. Selain bom yang rencananya akan diledakkan di beberapa titik, turut disita senapan angin, dua busur panah dua berikut delapan anak panahnya.