RIAU ONLINE, JAKARTA – Sebuah robot karya mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) menarik perhatian Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Robot tersebut berkaki delapan yang dapat berjalan seperti laba-laba, berubah bentuk menjadi seperti bola, dan kemudian menggelinding sebelum berubah kembali menjadi laba-laba. Karena itulah robot karya Antony Darmawan, mahasiswa semester VI program studi Teknik Mekatronika, tersebut diberi nama Robot Transformer.
Robot Transformer ditampilkan di booth Chevron di arena Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, 2-4 Mei 2018. PCR merupakan kampus dari Riauyang pernah menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia.
Kepala SKK Migas berdialog langsung dengan Antony tentang cara kerja robot yang menggunakan teknologi small computer tersebut. Ketika berkunjung ke booth Chevron, Kepala SKK Migas disambut Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor dan Presiden Direktur PT. Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak.
“Robot seperti ini dapat digunakan untuk kegiatan eksplorasi tempat-tempat baru yang masih belum terjamah atau lokasi yang sulit dijangkau,” terang Antony mengenai ide awal dari pembuatan robot yang menelan biaya sekitar Rp 5,5 juta itu.
Antony membangun robot tersebut selama tiga bulan. “Untuk lokasi yang datar, robot tersebut dapat berubah bentuk dan menggelinding sehingga lebih cepat melakukan perjalanan. Dan bila lokasinya bergelombang, robot berubah lagi menjadi laba-laba,’’ papar Antony.
Selain Robot Transformer, mahasiswa PCR juga menampilkan teknologi Virtual Reality (VR) tentang Safari. Menurut Ronaldo Agung Nugroho, mahasiswa semester VI program studi Teknik Informatika.
Baca Juga Mau Rasakan Nuansa Virtual Reality? Coba Karya Mahasiswa PCR Ini
“Melalui teknologi interaktif ini, orang diharapkan dapat merasakan suasana hutan tanpa harus pergi ke dalam hutan,’’ jelas Ronaldo
Alat VR tersebut memanfaatkan Android Google. Perangkat keras yang digunakan berupa VR glass, telepon seluler dan alat kendali (controller).
“Saya berharap teknologi ini menjadi alat bantu untuk pendidikan, selain melalui buku, video, maupun presentasi,” tutur Ronaldo.
PCR merupakan politeknik yang dibangun PT. Chevron Pacific Indonesia, Pertamina BPPKA (sekarang SKK Migas) bersama pemerintah daerah pada 2001, sebagai bagian dari program investasi sosial di bidang pendidikan. Kampus tersebut kini sudah mandiri dan telah melahirkan lulusan-lulusan yang kompetitif di dunia kerja.
Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di Indonesia telah beroperasi di negeri ini selama 94 tahun.
Dengan inovasi dan komitmen karyawan yang memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia. Dari lapangan-lapangan migas darat di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, Chevron Indonesia telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC). Informasi lebih anjut mengenai Chevron di Indonesia, kunjungi www.chevronindonesia.com. (rls)