Kata Andi Rachman, Jadi Gubernur Harus Siap Lewat Jalan Rusak, Nggak Perlu 'Melo' ...

AR-soal-Jalan-Rusak.jpg
(Hasbullah Tanjung)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, RENGAT - Yulisman, anggota DPRD Provinsi Riau Fraksi Golkar sempat memberi aba-aba kepada Gubernur Riau non aktif Arsyadjuliandi Rachman saat keduanya akan melewati jalan poros menuju Serangge tepatnya dari Peranap menuju Desa Sungai Aur, Kecamatan  Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Senin, 23 April 2018.

"Pak, jalan ke Sungai Aur masih tanah, sekitar 1,5 jam ke dalam. Lanjut pak?," tanya Yulisman.

Mendengar pertanyaan tersebut, Andi Rachman cuma tersenyum dan memberi kode perjalanan untuk dilanjutkan.

Setelah 1,5 jam perjalanan, tiba lah rombongan Andi Rachman di Desa Sungai Aur.

Di lokasi ini, ia disambut H Ali Nursaid, tokoh masyarakat setempat. Rombongan Andi Rachman menyambangi Desa Sungai Aur dalam rangka kampanye dialogis pasangan calon nomor 4, Arsyadjuliandi Rachman - Suyatno.


Dalam sambutannya H Ali Nursaid mengucapkan terima kasih tak terhingga karena baru kali ini desanya didatangi Gubernur Riau walaupun sedang cuti.

"Terima kasih bapak sudah sampai di sini walaupun melewati jalan jelek. Inilah kisah kami pak tinggal di Desa Sungai Aur ini," ujarnya.

Mendengar pernyataan tersebut, Andi Rachman kembali tersenyum seraya berkata. "Bagi saya, melewati jalan jelek itu hal yang wajib pak haji. Sudah tugas gubernur untuk lewat jalan jelek, agar tahu kondisi jalan yang dilewati masyarakat kemudian berkomitmen memperbaiki dan membangun. Gak perlu 'melo' atau pura-pura kaget," ungkapnya.

Meski begitu, menurutnya, jalan menuju Desa Sungai Aur ini walaupun tanah tapi masih relatif baik.

"Nyatanya saya sempat terlelap sekitar 30 menit di jalan tadi," ungkapnya bercanda.

Andi Rachman menambahkan, Riau ini luas. Ruas jalan provinsinya juga banyak. Apalagi setelah ada perubahan status banyak jalan kabupaten yang rusak naik menjadi jalan provinsi. Jalan rusak itu menjadi ruas favorit yang dilewatinya jika kunjungan kerja ke daerah.

"Melewati jalan yang lebih jelek dan parah dari jalan ke Desa Aur ini saja sudah sering saya lewati. Bahkan ada yang sampai 4 hingga 5 jam saya harus melewati jalan buruk. Ini, tentu menjadi catatan bagi saya untuk dibangun. Tapi bertahap. Tidak bisa provinsi membangun semua jalan itu dalam satu waktu," ujarnya.

Andi Rachman menambahkan, kondisi keuangan pemerintah memang tidak memungkinkan membangun atau meningkatkan semua infrastrukur jalan langsung dalam satu periode waktu. Karena pemerintah juga pasti membangun infrastruktur lainnya.

Mulai dari sekolah, kesehatan dan berbagai program lainnya. Meskipun begitu, ia mahfum saja, masih banyak masyarakat yang tidak puas dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah. H Ali Nursaid pun menimpali ungkapan canda Andi Rachman.

"Biasa pak. Kami paham. Kalau sudah seperti ini, semuanya bagai malaikat penyelamat dan berjanji macam macam. Tapi kami yakin, bapak amanah. Kalau bapak bilang bisa, InsyaAllah bapak tunaikan. Kalau rasanya tidak bisa, bapak tidak akan berjanji," tegasnya.0.(rls)