Dewan Minta Pelabuhan Tikus Ditutup, Ada Apa?

ILUSTRASI-PELABUHAN1.jpg
(SUMATRA BISNIS)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelabuhan rakyat yang selama ini sering menjadi jalur masuk barang-barang dari luar negeri, dan dinilai cukup merugikan negara. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar.

Menurut Asri Auzar, sudah saatnya Pemerintah Daerah (Pemda) melalui dinas terkait mengelola pelabuhan itu dengan baik.

"Dari dulu kita sudah meminta agar itu lebih diawasi lagi, kalau perlu ditutup, untuk mengantisipasi barang-barang ilegal masuk," ujar Asri Auzar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 3 April 2018.

Dijelaskan Asri Auzar, penutupan ini bukan dimaksudkan untuk masyarakat, tapi hanya untuk pemasukan barang-barang terutama dari luar negeri.

"Barang-barang itu kan tidak bayar pajak, entah halal atau tidak, kita tidak tahu, paling banyak dari Cina pula," tambahnya.


Karena mutu barang ini tidak terjamin dan tidak bayar pajak, kata Asri Auzar, mereka bisa menjual barang dengan harga miring, dan lagi-lagi masyarakat dirugikan.

"Pelabuhan rakyat itu juga salah satu akses masuk narkoba, contohnya yang tertangkap hitungan ton kemarin, mereka itu kan masuknya dari sana," pungkas ketua DPD Demokrat Riau ini.

Lagipula, kalau pelabuhan rakyat ini bisa dikelola dengan baik, tentu itu bisa menjadi Pendapataan Asli Daerah (PAD) yang sangat potensial.

"Makanya kita minta Pemda memanfaatkan ini, dan kalau ada hal mencurigakan segera ditindak, jangan yang besar saja seperti penangkapan di Kepri kemarin," pintanya.

Diakui Asri Auzar, kendala pengawasan terkait pelabuhan rakyat ini, selama ini adalah mudahnya mereka berpindah tempat.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id