Syamsuar Nilai Pekan Sikawan Tak Konkrit, Begini Seharusnya ...

Syamsuar-di-Tangkerang.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Calon Gubernur Riau H Syamsuar menekankan pentingnya koordinasi antar pemerintah kabupaten/kota demi memaksimalkan upaya mensejahterakan rakyat.

Hal ini disampaikan Syamsuar di hadapan masyarakat Tangkerang saat kampanye dialogis, Senin 26 maret 2018 di rumah H Fachri Yasin Jalan Kurnia Pekanbaru.

"Itulah tugas kita sebagai pemimpin. Kemampuan manajerial harus sejalan dengan kemauan dari pemimpinnya. Kalau saya jadi gubernur, semua pemerintah kabupaten/kota akan kita rangkul, koordinasi dan sinkronisasi program harus optimal. Kepala daerah jangan dibiarkan bekerja sendiri-sendiri, nanti hasilnya tidak maksimal. Itulah tugas gubernur," kata Syamsuar.

Kampanye dialogis tersebut dihadiri mantan tokoh-tokoh masyarakat Riau antara lain Bupati Kampar Burhanuddin Husein, Ian Machyar, Ketua Lembaga Adat Kampar H Sartuni Dt Paduko dan Ketua Harian Koalisi Riau Bersatu (Karib) T. Zulmizan F. Assagaff.

Bupati Siak dua periode ini mencontohkan ada dua program antar kepala daerah yang pernah ada. Yakni, Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan) dan Siap Bedelaw (Siak, Pelalawan, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti).

Sayangnya, lanjut Syamsuar, dua konsep sinergitas ini berbeda dalam implementasinya.

"Saya mohon maaf saja bapak-ibu sekalian ya. Tadi ada yang bertanya kenapa program Pekan Sikawan tak terasa implementasinya di lapangan. Jawab saya, karena memang Pekan Sikawan ni tak konkrit programnya," jelas Syamsuar.


Diungkapkannya, "Kalau di Siap Bedelau, kami menindaklanjuti konsep kerja samanya sampai ke program-program yang langsung menyentuh masyarakat.

Di sektor kesehatan misalnya, orang Pakning, Lubuk Muda dan Siak Kecil itu ketika malam hari susah untuk menyeberang ke Bengkalis. Jika ada masyarakat yang sakit mereka berobatnya ke rumah sakit di Siak. Kita layani. Nanti pembayarannya kita kordinasikan dengan Pemkab Bengkalis.

"Begitu juga dengan rumah sakit Pelalawan yang menerima pasien dari masyarakat Siak. Kalau ke Siak mereka jauh. Kami yang bayar ke rumah sakit Pelalawan. Kan kongkrit," sebutnya.

Syamsuar memberikan contoh lagi. Di Rupat itu tak ada rumah sakitnya. Masyarakat Rupat jika berobat mereka ke Dumai, bukan ke Bengkalis. Nanti Bengkalis yang bayar ke rumah sakit Dumai. Demikian pula masyarakat di Kepulauan Meranti yang ada di perbatasan.

BALIK ke Pekan Sikawan, lanjut Syamsuar, dirinya menyayangkan belum ada program yang konkrit untuk masyarakat. "Ini yang saya tak suai. Makanya dulu waktu rapat-rapat saya tanya, konkritnya apa? Masyarakat kita butuh yang konkrit," kata Syamsuar.

Dulu, lanjutnya, waktu di kecamatan Kerinci Kanan yang berbatasan dengan Pelalawan belum masuk listrik. Siak bekerja sama dengan Pemkab Pelalawan. Oleh BUMD Pelalawan disuplailah listrik ke masyarakat di sana, dengan pembiayaan bantuan Pemkab Siak. Masyarakat pun jadi merasakan listrik.

Dalam kesempatan itu Fachri Yasin menambahkan, "Oleh sebab itu bapak ibu sekalian, jadikan Syamsuar jadi gubernur. Jika Allah mentakdirkan beliau jadi gubernur, pemprov akan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antar pemerintah kabupaten dan kota demi kesejahteraan masyarakat, tukas Fachri.

Sekarang di Pekanbaru sudah ada transportasi massal Trans Metro Pekanbaru. Ke depan Fachri berharap bus Trans Metro harus melintasi daerah-daerah di Siak, Kampar, dan Pelalawan. (rls)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id