Ini Jawaban Polda Riau Soal Pulau Tak Berpenghuni Diduga "Gudang" Narkoba

ILUSTRASI-Narkoba1.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepolisian Daerah Riau memastikan tidak menemukan adanya indikasi penyimpanan narkoba di pulau-pulau kosong dan tidak bernama di pesisir Riau.

"Setelah kita cek di lapangan, tidak ada. Kosong, laporannya sudah kita terima, jadi nihil narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Haryono di Pekanbaru, Jumat, 16 Maret 2018.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau beberapa waktu lalu menduga terdapat sejumlah pulau tidak berpenghuni di pesisir Riau yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dijadikan sebagai lokasi penyimpanan narkoba.

Dugaan tersebut lantas ditindaklanjuti jajaran Polda Riau dengan melakukan penyisiran pada sejumlah pulau kosong tersebut. Penyisiran dilakukan oleh personel bersenjata lengkap dengan menggunakan kapal cepat dengan mendatangi satu per satu pulau kosong di wilayah itu.

Baca Juga Diduga Jadi "Gudang" Narkoba, Polres Bengkalis Sisir Pulau-Pulau Tak Berpenghuni

Dia merincikan, hasil penyisiran yang dilakukan Polres Dumai, Bengkalis, Meranti hingga ke Indragiri Hilir, tidak menemukan adanya narkoba di pulau-pulau tersebut.

"Ada informasi kalau terdapat pulau kosong simpan narkoba. Kita sudah perintahkan Polres Dumai cek langsung, salah satunya Pulau Babi. Itu tidak ada. Begitu juga dengan Bengkalis, Pelalawan, Siak dan Indragiri Hilir," jelasnya.

Meski begitu, dia menuturkan jajaran Polda Riau terus meningkatkan penjagaan serta mempersempit ruang gerak penyelundup narkoba. Seperti pada awal pekan ini, Polda Riau menyita empat kilogram sabu-sabu seberat 4 kilogram dari tangan dua kurir.

Narkoba tersebut diduga berasal dari Malaysia melalui jalur perairan di Kabupaten Bengkalis. Saat ini, dua tersangka berinisial AP dan RH diamankan di Mapolda Riau guna penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba BNN Riau, AKBP Haldun beberapa waktu lalu mengatakan bahwa terdapat pulau-pulau kosong di pesisir Riau sebagai "gudang" narkoba.

Klik Juga Polda Riau Intai Satu Bulan Sebelum Tangkap 4 Kilogram Sabu-Sabu

Sindikat narkoba tersebut, kata dia, bertransaksi di tengah laut. Kemudian disembunyikan di pulau kosong untuk selanjutnya diselundupkan ke berbagai jalur tikus melalui beragam cara.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengakui bahwa jalur perairan merupakan jalur favorit para gembong narkoba.

"Maraknya narkoba di Riau pertama karena faktor posisi. Selat Malaka adalah salah satu jalur laut paling ramai di dunia. Penyelundupan masuk dari sana, lalu melalui pelabuhan-pelabuhan tikus," katanya.

Guntur mengatakan, dibutuhkan sinergi rapi dari beragam lintas sektoral, seperti TNI, Badan Narkotika Nasional, Bea dan Cukai hingga masyarakat dalam upaya memberantas narkoba.

Lihat Juga Polda Riau Sita 4 Kilo Sabu Senilai Rp6 Miliar


Dirinya mengklaim, komunikasi tersebut terus dilakukan. Koordinasi juga terus ditingkatkan. Targetnya adalah pelabuhan-pelabuhan tikus di daerah pesisir, yang membentang dari Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Panjangnya mencapai lebih 1.200 kilometer.

Untuk itu, Polda Riau secara khusus memberikan perhatian penuh memperkuat jajaran di daerah pesisir. (**)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id