Laporan: EFFENDI
RIAU ONLINE, SIAK - Kawasan Pencinaan Kota Siak sebenarnya sudah lima kali terbakar, namun terjadi di lokasi yang berbeda. Dari semua peristiwa itu, kebakaran di tahun 2018 ini adalah kebakaran yang paling besar.
Informasi yang dihimpun RIAUONLINE.CO.ID di lapangan, si jago merah pernah mengamuk pada tahun 1983,tahun 1993, tahun 2002, tahun 2005 dan kali ini di tahun 2018.
Salah seorang tokoh Tionghoa Chandara kepada wartawan mengatakan, bahwa kebakaran kali ini sangat menakutkan.
"Apinya cukup besar, bahkan terasa sekali meskipun jaraknya 20 meter kita berdiri tidak kuat rasanya," ungkap Chandara, Sabtu, 17 Februari 2018.
Baca juga:
Kota Bersejarah Depan Istana Siak Ludes Terbakar Saat Perayaan Imlek
Syamsuar Kunjungi Korban Kebakaran China Town, Warga: Tak Ramai Lagi Pak Bupati
Hal senada juga di katakan tokoh masyarakat minang Kota Siak, Silik. Ia mengatakan bahwa kebakaran hari ini adalah kebakaran yang cukup besar. Dalam tempo tiga jam saja, bangunan sudah rata dengan tanah.
"Tidak ada lagi kenangan kenangan kami di masa kecil di Kota Siak ini. Sekolah SMP tertua yang terletak di Kota Siak itu adalah tempat kami bermain gasing dan guli. Kini sudah menjadi puing puing," kenangnya.
Sementara itu, Plt Bupati Siak Drs Alfedei Msi menyampaikan rasa duka citanya atas tragedi di tahun baru imlek ini.
"Saya atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan dukacita mendalam atas terjadinya musibah ini, apalagi terjadi di tengah kegembiraan saudara-saudara kita yang tengah merayakan Imlek. Namun tentunya prihatin saja tidak cukup, kita upayakan penanganan yang terbaik untuk para korban," ujarnya didampingi Asisten Bidang Ekbang H Hendrisan.
Puluhan ruko, rumah dan bangunan bekas SMP hangus terbakar dalam insiden ini. Sebagian besar bangunan terbakar tersebut berada di sepanjang Jalan Ismail. Api nyaris menyambar blok pertokoan disamping Klenteng Hock Siu Kiong.
"Sebanyak 121 orang petugas pemadam gabungan dari Damkar, Koramil, Polsek, Satpol PP, Manggala Agni, dibantu sejumlah tenaga damkar sejumlah perusahaan dan BUMD berjuang sejak dini hari tadi memadamkan api. Sebanyak 8 unit mobil pemadam dari pemda dan perusahaan, 3 unit mobil supply air Dinas PU, dan 5 unit mesin air portabel juga dikerahkan untuk memadamkan api," rinci Hendrisan, Asisten Bidang Ekbang Pemkab Siak.
Meskipun telah menurunkan petugas pemadam dalam jumlah besar, amukan api sulit dipadamkan. Diperkirakan kondisi bangunan yang sebagian besar berbahan kayu, ditambah kencangnya hembusan angin membuat kebakaran baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 6.30 Wib pagi hari.
Pasca peristiwa kebakaran tersebut, Pemkab Siak saat ini bersama pihak terkait tengah melakukan pendataan kerugian material. Selain itu mobilisasi sumbangan, bantuan pakaian layak pakai serta makanan dan minuman juga tengah dilakukan melalui Pemerintah Kecamatan.
"Selain posko tanggap bencana yang sudah berdiri di Klenteng Hock Siu Kiong, kita juga mempersiapkan bangunan baru RSUD Tengku Rafi’an sebagai lokasi pengungsian korban, sebut Hendrisan. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id