Sempat Terseok-Seok. Akhirnya Partai Idaman Diterima

Minggu, 17 Desember 2017 09:05 WIB

Pengurus Partai Idaman saat menyerahkan berkas ke KPUD Indragiri Hilir.

(M Zaenal)

LAPORAN: M Zaenal

RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Meski sempat terseok-seok karena harus memenuhi persyaratan, akhirnya Partai Islam Damai Aman (Idaman) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dapat diterima.

Lolosnya partai milik Raja Dangdut H. Rhoma Irama ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan para komisioner di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Inhil.

"Kami mengucapakan ribuan terimakasih pada ketua dan anggota KPUD Inhil karena dengan sabar mau membimbing sampai partai ini bisa mendaftar sebagai peseta pemilu 2019," terang Ketua DPC Partai Idaman Inhil, Efendi Aqil.

Awalnya, para pengurus Partai Idaman ini sempat pesimis partainya bisa lolos. Sebab, selain kekurangan data Sipol yang menjadi persyaratan utama, juga kurangnya pengalaman para pengurus tetang kepartaian.

Baca Juga

"Kami ini orang baru semua dan tak pernah berpartai sebelumnya, makanya sempat bingung menghadapi ini. Tapi berkat bimbingan KPUD Inhil, akhirnga semua dapat diatasi," lanjut pria yang akrab disapa Julak Aqil ini.

Sementara itu, Ketua KPUD Inhil H. Suhaidi SAg M.Ag mengatakan, pihaknya tidak ingin ada partai yang tak lolos dalam hal ini. Untuk itu, pihaknya selalu memberi arahan sesuai aturan yang ada.

"Sesuai slogan kami 'KPU Melayani' jadi tidak ada tebang pilih, mau partai besar atau kecil kita siap memberikan bimbingan. Tujuanya, agar semua partai bisa berpartisipasi pada Pemilu 2019 akan datang," sebut pria yang suka humor dan pandai berpantun ini.

Ditambahkan H. Suhaidi, Partai Idaman ini agak unik. Pengurusnya pantang menyerah dan mau berkonsultasi setiap persoalan yang dihadapi. "Hendaknya begitu juga dengan partai yang lainnya, sehingga kita bisa bersama sama mensukseskan pesta rakyat yang sebentar lagi akan digelar. Itulah harapan kita kepada semua porpol yang ada, mari bersama-sama kita ciptakan Pemilu yang aman dan damai demi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai," tutur H Suhaidi SAg mantan aktivis ini.