BUPATI Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan, bersiap-siap melakukan panen raya, Minggu, 30 Juli 2017, di Parit Sidomulyo, Dusun Selamat Abadi, Desa Nusantara Jaya, Kecamatan Keritang.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
Laporan: M ZAENAL REDO
RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Menjadi kepala di sebuah wilayah bukankan tugas yang ringan. Hal ini juga dirasakan Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan.
Tugas berat untuk kesejahteraan masyarakat menjadi utama, disamping harus memperhatikan berbagai kepentingan-kepentingan di sekitarnya.
Meski demikian, Bupati Wardan berkomitmen untuk tetap berupaya mewujudkan keinginan masyarakat melalui kerja nyata yang dilakukan bersama jajarannya lakukan di Pemerintahan Kabupaten Inhil.
Tak jarang, gelombang protes terus berdatangan, terlebih di masa-masa awal kepemimpinannya. Akan tetapi orang nomor satu di Inhil ini tetap dengan tekad yang kuat dan tak kenal lelah membuktikan komitmen pembangunan yang pernah dia cita-citakan jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Inhil.
"Kritikan dan protes dari masyarakat tersebut, saya jawab dengan kerja nyata dan dengan terus bergeraknya pembangunan sampai ke pelosok desa demi mewujudkan pembangunan yang diinginkan dan didambakan masyarakat selama ini," ungkap Wardan, Kamis 1 Agustus 2017.
Terkadang, tidak hanya sebatas protes dan kritikan yang datang bertubi-tubi, melainkan caci maki yang terlontar. Kendati demikian, cacian dan makian yang menyakitkan itu, senantiasa ditanggapi dengan sikap dingin Pria kelahiran Sungai Gergaji, Kecamatan Keritang 56 tahun silam ini.
Baginya, kritik, keluhan, protes yang berujung cacian kerap kali dijadikannya sebagai motivasi diri untuk terus berbuat dan melakukan yang terbaik bagi kemajuan negeri, "Negeri Seribu Parit", Kabupaten Indragiri Hilir.
Dulu, pada awal kepemimpinan, Bupati Wardan melihat, banyak infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya mengalami kerusakan. Perlahan, lanjutnya, kerusakan tersebut pun diperbaiki meski dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah. Hasilnya, di tahun ke 4 ini, infrastruktur dan fasilitas publik tersebut telah dapat dinikmati kembali oleh segenap masyarakat Kabupaten Inhil.
"Misalnya saja, jalan Sungai Luar sampai Teluk Pinang yang selama puluhan tahun rusak parah, namun saat ini sudah mulus. Janji saya kepada masyarakat sudah saya penuhi," ujarnya.
Bupati Wardan menuturkan, program perdana pembangunan yang digagas di era Kepemimpinannya ialah program 'Desa Maju, Inhil Jaya' atau disingkat DMIJ yang kini sangat familiar di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat kawasan perdesaan karena memang pembangunan pada program tersebut lebih menitik - beratkan pembangunan Desa.
Melalui program DMIJ itu lah, Bupati Wardan menambahkan, dampak positif semakin terlihat nyata dalam upaya pelaksanaan pembangunan daerah. "Saya harapkan program DMIJ ini mengantarkan seluruh desa di Inhil menjadi Desa Maju," ujar Bupati penuh harap.
Bak gayung bersambut, Camat Tembilahan Hulu M Nazar juga turut mengakui, kesuksesan pelaksanaan program DMIJ yang telah memasuki tahun keempat ini. Menurutnya, selama ini masyarakat sudah benar-benar dapat merasakan hasil dari pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Inhil. Baik pada aspek infrastruktur, akses kesehatan dan pendidikan maupun dalam hal keagamaan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Inhil, khususnya kepada Bapak Bupati atas kegiatan pembangunan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ucap Nazar. (adv)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id