RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabupaten Siak menjadi daerah di Riau dengan angka kecelakaan tertinggi selama Arus Mudik dan Balik 2017 ini. Penyebabnya, bukan karena jalan yang rusak atau hancur, melainkan perilaku berkendara di jalan raya warga.
Berdasarkan data Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Riau, selama 16 hari Operasi Ramadniya Siak 2017, Kabupaten ini menyumbang tiga orang meninggal dunia, empat luka berat dan lima luka ringan.
"Kecelakaan ini bukan karena jalanan, rambu-rambu ataupun sarana lainnya. Sama-sama kita ketahui, Siak jalannya mulus-mulus kok," kata Dirlantas Polda Riau, Kombes Pol Tulus Iklas Pamoji, Rabu, 5 Juli 2017.
Warga Siak yang dipimpin Bupati Syamsuar tersebut, tuturnya, perlu lebih bijaksana dalam berperilaku di jalanan. Tingginya angka kecelakaan di tengah-tengah perayaan hari keagamaan ini dibeberkan bukan fasilitas yang disediakan.
Baca Juga: Muak Lihat Tronton Masuk Jalanan Di Kota? Ini Cara Lapor Ke Polantasnya
Harapannya, tahun mendatang Kabupaten Siak dapat menjadikan wilayahnya zero accident, tak lagi menjadi daerah di Riau dengan angka kecelakaan tertinggi.
"Kecelakaan terbanyak untuk per Polres terjadi di Siak. Ini dikarenakan bukan karena masalah anatomi jalan. Tetapi lebih pada kecepatan dan aturan dilanggar pada marka jalan," kata Dirlantas dengan nada kecewa.
Sebelumnya, secara resmi Rabu dini hari, pukul 00.00 WIB, Operasi Ramadniya Siak 2017 resmi ditutup. Berbagai kejadian perilaku pengendara kendaraan roda dua dan empat dianggap berpotensi mengakibatkan kecelakaan diberi peringatan, pencegahan bahkan penindakan.
Kabupaten Meranti masih memegang rekor zero accident disusul Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Dumai, Pekanbaru, Rokan Hulu dan terparah terjadi di Siak.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline