Baru Sehari Diresmikan, Pesawat Cassa TNI AU untuk Modifikasi Cuaca Sudah Rusak

Pesawat-Casa-untuk-Modifikasi-Cuaca.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Baru satu hari digadang-gadangkan mampu memodifikasi cuaca jelang memasuki musim kemarau panjang, pesawat Casa 212-200 milik TNI AU yang digunakan untuk menebar garam untuk bibit hujan buatan, mengalami kerusakan.

Padahal, saat diresmikan, Rabu, 6 Juli 2017, di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Roesmin Nurjadin, pesawat didatangkan dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, mampu mengangkut 20 ton garam siap sebar di atas udara Riau. 

Kerusakan pesawat Casa tersebut pada pompa hidroliknya. Akibatnya, pesawat diandalkan untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) terhenti bekerja dalam beberapa hari mendatang sejak hari ini, Kamis, 6 Juli 2017. 

Baca Juga: Masuki Kemarau, Pemerintah Buat Hujan Buatan Di Riau

"Benar, kami masih menunggu kedatangan suku cadangnya dan dilanjutkan perbaikan," kata penanggung jawab Operasi TMC Riau, Trisno. 


Suku cadang Casa 212-200 itu didatangkan langsung dari Surabaya, Jawa Timur. Trisno menjelaskan, kerusakaan pompa hidrolik tersebut tak perlu dikhawatirkan. 

"Kerusakan itu bisa dengan cepat diatasi oleh teknisi terlatih ketika suku cadangnya tiba di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn), Pekanbaru," tuturnya optimistis. 

Sebelumnya, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dihadirkan ke Riau untuk membantu Satgas Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, Rabu, 5 Juli 2017.  

Sebanyak 20 ton garam siap disebar di langit Riau sebagai upaya menghasilkan hujan buatan. Penyebaran garam tersebut menggunakan pesawat Cassa milik TNI AU melalui program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pemerintah melalui BPPT, secara resmi meluncurkan program TMC, di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn). Rencananya program tersebut akan dilakukan hingga satu bulan mendatang.

Klik Juga: Pengamat Ini Sebut Karhutla Dan Asap Sudah Jadi Ajang Proyek

Program tersebut berpotensi diperpanjang sesuai kebutuhan satuan tugas siaga darurat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline