Indonesia Jadi Tuan Rumah, BRG Ajak Peserta GPI Lihat Kelola Lahan Gambut di Siak

Ketua-BRG-dan-Rombongan-GPI.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indonesia mendapat kehormatan dari dunia internasional untuk perhatian terhadap lahan bergambut dengan dijadikan tuan rumah dalam pertemuan internasional ke-2 Global Pelatlands initiative (GPI).

GPI ini didirikan dari dampak besar penggunaan rumah kaca saat konferensi yang dilakukan oleh para pihak (conference of parties) ke-22 tahun 2016 di Maroko.

"Di tahun kedua ini kita dipilih karena kita dinilai lebih maju dalam inisiatif upaya konservasi dan restorasi lahan gambut," kata Deputi bidang edukasi, sosialisasi, partisipasi dan kemitraan, Myrna A. Syafitri, di VIP Lancang Kuning SSK II, Pekanbaru, Selasa, 16 Mei 2017.

Baca Juga: Wow, Badan Restorasi Gambut Terima Bantuan Rp53 Miliar dari AS

GPI memiliki rentang waktu dan target serta pencapaian yang disepakati oleh berbagai ahli dan institusi terkemuka untuk melindung gambut di 25 negara yang menjadi target, dengan kawasan gambut agar dapat berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.


Untuk itu, Badan Restorasi Gambut (BRG) mengajak para peserta untuk menyaksikan langsung bagaimana upaya Indonesia dalam konservasi, restorasi dan pengelolaan gambut yang berkelanjutan di salah satu wilayah di Riau, tepatnya di Kabupaten Siak Sri indrapura.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mendukung penuh upaya dari BRG. Menurutnya dengan dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah, berdampak besar untuk lebih kembali menjaga ekosistem gambut.

Klik Juga: BRG Berharap Muncul Kader-Kader Restorasi Gambut Di Desa

"Kita mendapatkan kehormatan dan termotivasi untuk menjaga ekosistem gambut dengan adanya acara ini. Dari dulu Riau terkesan melakukan pembiaran terhadap gambut. Tapi sekarang lima tahun terakhir banyak pihak yang memperhatikan. Kesempatan ini merupakan peluang untuk tingkatkan produktivitas lahan gambut dan program retestorasi yang penting bagi Riau," katanya.

Hijazi juga mengingatkan bahwa kegiatan ini harus berdampak penuh bagi kesejahteraan masyarakat. "Masyarakat sekitar harus diberdayakan untuk lahan seperti ini yang mana lembaga asing ikut serta turut belajar dan berpartisipasi untuk memanfaatkan lahan gambut," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline