Pakai Topi Koboi, Menkum HAM Yasonna Laoly Lihat Rutan yang Porak-poranda

Menteri-Hukum-dan-HAM-Yasonna-Laoly.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mengenakan topi koboi, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkum HAM), Yasonna Laoly, mengunjungi Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB, di Jalan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Minggu, 7 Mei 2017. 

 

Yasonna  melihat langsung Rutan Sialang Bungkuk yang dijebol oleh 448 tahanan pada Jumat, 5 Mei 2017 lalu, saat Salat Jumat berlangsung. Politisi PDI Perjuangan ini tiba sekitar pukul 11.15 WIB. 

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Menteri Yasonna Laoly datang dan langsung didapmingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, tepat di depan pintu rutan.

 

Baca Juga: Hingga Pukul 10.00 Ini, Sudah 244 Tahanan Kabur Ditangkap Dan Menyerahkan Diri

Tak berbicara banyak, Yasonna hanya melabaikan tangannya dan bergegas masuk ke dalam Rutan Sialang Bungkuk. Usai masuk dan pintu mulai ditutup, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachan dan Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim, ikut juga dalam kunjungan ke dalam Rutan. 


 

Tahanan Kabur dari Rutan Sialang Bungkuk

Yasonna langsung tinjau bagaimana kondisi dalam lapas yang sempat porak-poranda pascabobolnya pintu sebelah kanan Rutan Sialang Bungkuk. 

 

Sebelumnya, hingga Mingggu, 7 Mei 2017, pukul 10.00 WIB, sudah 244 tahanan yang tertangkap aparat kepolisian dibantu TNI dan warga serta menyerahkan diri. Jumlah keseluruhan tahanan yang kabur berjumlah 488 orang, Jumat, 5 Mei 2017 lalu. 

Kepala Sub-Bagian (Kasubag) Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Dino Vivino mengatakan, 244 orang tersebut ditangkap di Pekanbaru, Kampar, dan Bengkalis.

"Ada yang ditangkap polisi bersama warga dan TNI, ada juga yang menyerahkan diri dibantu keluarga dan warga mengembalikannya ke Rutan," tutur Ipda Dino Vivino, kepada RIAUONLINE.CO.ID

Klik Juga: Tak Mau Kabur, Tahanan Dipaksa Dan Ditinju Hingga Gigi Patah Agar Lari

Tidak semua tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Sialang Bungkuk, Jumat, 5 Mei 2017, berjumlah 448, murni karena keinginan hendak kabur. 

Malahan ada di antara mereka kabur karena dipaksa tahanan lain. Jika tak kabur, siksaan fisik mereka alami. Pengakuan tahanan kabur tersebut disampaikan ke warga saat mereka menyerahkan diri, untuk diserahkan ke polisi. 

"Ada tahanan yang giginya patah, ditinju tahanan yang memaksa mereka untuk kabur. Itu hasil wawancara saya dengan tahanan. Mereka tak punya niat, namun beberapa tahanan lainnya memaksa untuk kabur," kata Kepala Sub-Bagian Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Dino Vivino, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu, 7 Mei 2017. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline