Biosfer Giam Siak Kecil Kembali Dijarah, Ketua PETANI: Mafia Ilog Tak Takut

Kayu-Olahan-di-Cagar-Biosfer-Siak-Giam-Kecil.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Beberapa masyarakat kampung Sidodadi kembali menyaksikan kayu yang berasal dari cagar biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis hilir mudik melewati satu-satunya akses menuju lokasi, yakni kanal. Kayu-kayu itu dipastikan illegal, karena sumber kayu kawasan hutan tersebut merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi.

Penampakan ini sudah terjadi sebelumnya pada Sabtu, 18 Maret 2017 dan dilanjutkan satu hari sesudahnya, Minggu, 19 Maret 2017. Menurut Ketua Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI), Sahat Mangapul Hutabarat, kayu-kayu itu sesudah dilansir dan disembunyikan di lokasi yang sama saat Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain dan Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK Rasio Ridho Sani melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi, Senin 27 Februari 2017.

"Kayu-kayu itu ditarik melewati kanal kampung Sidodadi disembunyikan di kanal Simpang Mayat dan kanal Pak Petot. Lokasi itu merupakan tempat persembunyian seperti biasa sebelum dimuat ke truk di gotex 010 Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Bahkan pagi ini kayu-kayu itu masih tersimpan di sana," katanya, Senin, 20 Maret 2017.

Baca Juga: Lagi, Polisi Ringkus Cukong Illegal Logging Biosfer Giam Siak Kecil


Sahat memperkirakan, dalam satu hari jumlah kayu-kayu yang dilansir itu sebanyak 15 kubik. Jika ditotalkan selama dua hari ini, dipastikan 30 kubik kayu ilegal berhasil mereka larikan dari cagar biosfer tersebut.

Sahat pun mengaku kesal ketika rencana pendirian pos penjagaan yang berlokasi di dekat Mushola kampung Sidodadi yang merupakan jalan satu-satunya akses kayu curian melewati kanal di kampung Sidodadi, seperti yang sebelumnya dijanjikan akan didirikan, belum terjadi.

"Ini menunjukkan bahwa mafia ilog ini tidak takut, sekalipun Kapolda Riau dan LHK mendatangi dan menemui masyarakat di gotex tempat bongkar muat kayu agar tidak melakukan pembalakan liar lagi," imbuhnya.

"Tapi kami tetap optimis kerjasama yang baik dari Polda Riau, TNI dan BKSDA KLHK bisa menyelesaikan masalah ini," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline