Inilah 5 Negara yang Paling Nantikan Trump Jadi Presiden AS

Trump-Presiden-AS-terpilih.jpg
(AP)

RIAU ONLINE - Sejumlah aksi demontrasi "anti Trump" di Amerika Serikat akan digelar usai pelantikan Donald Trump di Washington DC.

Kendati banyak mendapat protes dan penolakan, tidak sedikit pula negara-negara asing yang justru bersorak atas kemenangan Trump. Setidaknya ada 5 negara yang paling senang Trump menjadi Presiden AS.

Rusia

Di Rusia, hampir setengah dari peserta survei menyatakan jika bisa memilih presiden AS mereka akan memilih Donald Trump. Bahkan, sepertiganya yakin Trump akan menjadi presiden terbaik dalam sejarah AS. Sedangkan 4 persen lainnya mendukung Hillary Clinton.

Israel

Setelah Trump dinyatakan sebgai pemenang pemilu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengirimkan pesan video kepada Trump. Donald Trump disebut-sebut sebagai "sahabat sejati" Israel.

Baca Juga: Inilah Kekhawatiran Dunia Terhadap Kemenangan Trump Pada Pilpres Amerika S


erikat

"Presiden terpilih Trump adalah sahabat sejadi Israel dan saya tidak sabar untuk bekerja sama dengannya dalam meningkatkan keamanan, stabilitas, dan perdamaian di kawasan kami," ungkap Benjamin, dikutip dari DW.com, Jumat, 20 Januari 2017.

Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte yang pernah menyebut Barack Obama sebagai "anak pelacur", menjadi satu diantara pemimpin negara yang pertama memberi ucapan selamat kepada Trump usai terpilih sebagai presiden.

"Kami berdua sering menyumpah. Saya harus berhenti karena sekarang Trump yang berkuasa. Saya tidak mau bertengkar lagi, karena Trump menang," kata Duterte.

Klik Juga: Terpilih Sebagai Presiden AS, Trump: Saya Tidak Akan Mengambil Gaji Presiden

Suriah

Presiden Suriah, Bashar al-Assad pernah mengecam cara pemerintahan Obama dan negara lainnya dalam menyikapi perang di negerinya. Belum lama ini ia mengatakan, Donald Trump bisa menjadi "sekutu alami" dalam perang melawan terorisme.

Yunani

"Ini adalah kemenangan bagi kekuatan yang menentang globalisasi, memerangi migrasi ilegal, mendukung pembersihan etnis, dan memihak pada kebijakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri." Demikian pernyataan partai ekstrim kanan Golden Dawn setelah kemenangan Trump.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline