Masinton Pasaribu: Ahok Bisa Jadi Gubernur Karena Kebetulan Saja

Basuki-Tjahaja-Purnama-Alias-Ahok.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu sesumbar partainya bakal menang dalam pertarungan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 mendatang.

 

Meski belum menentukan tokoh yang bakal diusung, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini yakin PDI Perjuangan mampu menjadi partai pengusung yang akan mengalahkan Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

 

"Meski kambing yang dibedaki sekalipun kami usung pasti menang, apalagi lawannya cuma Ahok," katanya, kepada Tempo, disela kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A, Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016.

 

Menurut Masinton Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI Perjuangan. Terlebih partai banteng moncong putih saat ini memiliki kader dengan rekam jejak bagus diyakini mampu menyaingi Ahok di DKI. "Mudah sekali mengalahkan Ahok," ucapnya.

BACA JUGA: Pelukan Hangat Rusli Zainal-Ruhut Sitompul di Dalam Lapas

 

Masinton menilai Ahok bersama timnya saat ini tampak gelagapan memastikan diri untuk maju di DKI-1. Meski sudah mengumupulkan sejuta KTP kata dia, Ahok justru tidak percaya diri maju dari jalur independen. "Akhirnya apa, dia malah ingin maju dari jalur partai," bebernya.

 

Namun setelah mendapat dukungan tiga partai kata Masinton, Ahok malah belum berani untuk deklarasi dan mendaftarkan ke Komisi Pemulihan Umum.


 

Alasan lain menurut Masinton, Ahok bukanlah sosok pemimpin daerah yang moncer di kancah politik. Ahok punya pengalaman buruk dalam karir politiknya, ia pernah kalah dalam pertarungan pemilihan Gubernur Bangka belitung 2007 silam. Ahok yang mundur dari Bupati Belitung Timur saat itu kalah bersaing dalam pencalonan Gubernur Bangka Belitung oleh rivalnya Abdul Maulana.

 

Menurut Masinton, keberadaan Ahok di DKI sebagai gubernur saat ini merupakan sebuah kebetulan dan keberuntungannya setelah ditinggal Joko Widodo menjadi Presiden RI. Ahok bisa duduk menjadi Wakil Gubernur DKI kala itu lantaran menempel dengan Jokowi.

KLIK JUGA: Masinton Pasaribu: SP3 Sudah Benar Atau Ada Bakso Dibalik Udang?

 

Diakui Masinton, PDI Perjuangan memang kala itu mendukung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI periode 2012-2017. Namun bentuk dukungan terhadap Ahok hanya dipersiapkan menjadi orang nomor dua.

 

"Ahok bukanlah orang yang dipersiapkan untuk nomor satu, Ahok bisa jadi gubernur karena kebutulan saja," tuturnya.

 

Masinton yakin Ahok bisa ditaklukan oleh kader internal PDI Perjuangan sendiri. Namun sejauh ini PDI Perjuangan belum memutuskan siapa sosok calon gubernur DKI yang bakal diusung. Dia mengakui, partainya telah mendengar adanya dorongan dari masyarakat menginginkan Walikota Surabaya Tri Rismaharani maju di DKI-1. Dukungan serupa tak kalah banyak untuk Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Tapi sejauh ini PDI Perjuangan masih menanggapi santai aspirasi masyarakat.

LIHAT JUGA: Komisi III DPR RI Minta Mabes Polri Menindak Jika Ada Persengkokolan Terkait SP3

 

"Kami telah mendengar ada komunitas yang mengusulkan risma, Djarot bahkan Ganjar pranowo. Semuanya kader, kami menyambut baik dukungan itu, karena datang dari warga bukan dari pengurus, artinya kader PDIP kepemimpinannya diinginkan oleh warga DKI," tukasnya.

 

Masinton mengatakan sikap PDI Perjuangan sudah jelas, partai akan mengusulkan calon pemimpin berdasarkan kriteria yakni memahami kemajemukan dan kebangsaan warga DKI, memiliki sifat mengayomi kepentingan masyarakat kecil dan sosok yang bersikap demokratis dan anti kritik.

 

"Partai akan memutuskan calon gubernur sebelum pendaftaran di KPU ditutup," ujarnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline