RIAU ONLINE, PEKANBARU - Festival Pacu Jalur kembali digelar pada 21-25 Agustus 2025. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bahkah menyediakan Rp 575 juta hadiah bagi pemenang.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, mengatakan alokasi ratusan juta nilai hadiah tersebut untuk memeriahkan agenda tahunan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Apalagi, pemerintah dengan menetapkan festival pacu jalur sebagai bagian dari integral dari Warisan Budaya Nasional Tak Benda asli Indonesia.
"Pacu jalur menjadi agenda Kharisma Event Nasional (KEN) Kemenparekraf," kata Roni, Sabtu, 13 Juni 2024.
Untuk melestarikan warisan budaya ini, lanjut Roni, Pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur di Kunasing dan mempromosikannya kepada masyarakat. Peserta pacu jalur yang merupakan masyarakat sekitar, juga sudah menjalani seleksi tingkat kecamatan.
Roni menyebut, budaya pacu jalur harus dilestarikan tanpa melibatkan peserta dari luar. Namun, wisatawan lokal, nasional, dan mancanegara dipersilakan untuk menonton.
"Karena itu besaran bantuan ratusan juta itu selain untuk hadiah juga untuk subsidi Rp1 juta untuk setiap jalur. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi juga perlu meningkatkan fasilitas pendukung agar wisatawan yang menyaksikan Pacu Jalur semakin nyaman antara lain perbaikan turab di tepi sungai agar wisatawan merasa nyaman," katanya.
Sementara itu, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kuansing mencatat pada Festival Pacu Jalur 2023 lalu, terdapat 1.719.952 kunjungan wisatawan ke Teluk Kuantan dengan perputaran uang mencapai miliaran rupiah dihitung dari transaksi dagang dari pelaku UMKM binaan Pemkab Kuansing, Baznas Kuansing dan OKOC sebanyak 750 orang.
Selain itu pedagang lainnya sebanyak 2.323 orang dengan rata rata omset per hari mencapai Rp2 juta-Rp4 juta lebih. Kegiatan pacu jalur atau "perlombaan mendayung perahu/sampan" itu juga berdampak ganda pada tingkat hunian kamar hotel, homestay, restoran, pedagang cinderamata,
Roni menjelaskan bahwa Pacu Jalur pada mulanya merupakan sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan dari Hulu Kuantan hingga ke Cerenti di muara Sungai Batang Kuantan. Sebab saat itu transportasi darat belum berkembang. Masyarakat memasarkan buah-buahan lokal, tebu dengan perahu.
"Atraksi Pacu Jalur dimulai dengan membunyikan meriam karbit 3 kali, sengaja digunakan agar peserta Pacu Jalur bisa mendengar jelas aba-aba dari panitia, sebab arena pacu cukup luas sementara ribuan penonton yang menyaksikan perlombaan bersorak sorai," katanya.(ANTARA)