Habiskan Hampir Rp 3 M, Apa Kabar Kasus Taman Burung Jauhari Siak?

Kondisi-bagian-dalam-taman-burung.jpg
(HENDRA DEDAFTA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, SIAK - Proyek pembangunan taman burung di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, yang merupakan proyek sarana penunjang ekowisata sempat bermasalah hingga sejumlah pejabat di Kabupaten Siak sempat diperiksa tindak pidana korupsi (tipikor) Polres Siak. Namun hingga Oktober 2024, belum jelas duduk perkara ini.

Proyek pembangunan Taman Burung Jauhari ini menelan Rp 1,79 miliar dari APBD Siak tahun. Pembangunan sempat mangkrak selama 2 tahun bahkan jaring yang sudah dipasang sempat hilang dicuri. 

Pada 2017, Dinas Pariwisata Siak kembali menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk melanjutkan pembangunan taman burung ini. Rp 3 miliar uang rakyat Siak tertelan oleh pembangunan tersebut. 

Masyarakat menilai pembangunannya itu merupakan proyek gagal yang harus diusut hingga tuntas. 

Bangunan taman itu terdiri dari 13 tiang besi penyangga jaring-jaring dan bangunan tembok untuk petugas piket dan toilet. Warga Mempura sendiri tertawa melihat bangunan tersebut. 

Sementara itu Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi melalui Kasat Reskrim, AKP Bayu Ramadhan Effendi mengatakan akan menanyakan terlebih dahulu perkara tersebut ke bawahannya. Sebab, perkara tersebut sudah lama.

“Harus saya tanyakan dulu perkara ini,” ujarnya.



Kini kondisi Taman Burung Jauhari terkesan menyeramkan. Taman yang ditujukan untuk wisata edukasi anak-anak ini seperti tak layak dikunjungi.

Tak hanya kondisi bangunan kandangnya yang kusam, rumput liar yang menyergap bagian luar taman juga mengkhawatirkan. Orang tua khawatir anak-anak dipatuh hewan berbisa yang bisa saja bersembunyi di semak rerumputan liar tersebut

Yayan, petugas yang merawat burung-burung di taman itu mengaku tak bertanggung jawab dengan keselamatan pengunjung.

“Masalah lain itu kami tidak tahu, kami menjalani pekerjaan kami begini dengan baik,” ujar Yayan. 

Yayan tak menampik bahwa tingkat kunjungan di Taman Burung Jauhari belum ramai, meski biaya masuk yang dipatok cukup murah, Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. 

Taman Burung Jauhari dihuni burung elang, lovebird, burung hantu, kakatua, murai, merpati, hingga merak. Jumlah burung belum terlalu banyak dan variatif.

“Kadang ada komunitas yang nitip untuk beberapa waktu, burungnya jadi banyak jumlahnya,” kata Yayan ramah.

Yayan tidak sendirian. Ia bersama 5 orang petugas lainnya dipekerjakan Dinas Pariwisata Siak secara bergantian untuk merawat burung-burung di taman ini. 

“Sebelum pakan habis kami sudah memberikan usulan ke dinas sehingga pakan tak pernah terputus, kami sangat menjaga ini,” katanya.