Warga Sebut Distan Siak Telat Siapkan Skema Atasi Kekeringan Sawah Bungaraya

Sawah-Bungaraya.jpg
(Hendra Dedafta/Riau Online)

RIAU ONLINE, SIAK - Petani padi Kecamatan Bungaraya menilai Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Siak telat siapkan skema atasi kekeringan sawah di Bungaraya. Sebab, musim kemarau berkepanjangan atau El Nino diprediksi terjadi dari awal hingga akhir 2024. 

Namun, pada Sabtu 4 Agustus 2024 Distan Siak baru menyiapkan skema atasi kekeringan sawah di Bungaraya. Hal tersebut sontak mendapat respon kesal dari salah seorang petani. 

"Petani sudah menderita kekeringan sejak lama, sekarang sudah mulai turun hujan Distan Siak baru siapkan skema untuk mengatasi. Kenapa enggak tahun depan aja sekalian, biar saja petani usaha sendiri," ucap seorang petani yang enggan disebut nama kepada RIAU ONLINE di Siak, Senin, 5 Agustus 2024.

Dirinya mengatakan, keresahan akan terjadinya tunda tanam hingga resiko terancam gagal panen karena musim kemarau berkepanjangan atau El Nino 2024 sudah dirasakan para petani padi Kecamatan Bungaraya, jauh sebelum awal bulan memasuki musim tanam serentak. Berbagai upaya dilakukan para petani agar bisa  tanam padi serentak. 

"Bagi petani yang letak sawah dekat dengan saluran air berhasil melakukan tanam lebih dulu, namun petani yang memiliki sawah jauh dari saluran air harus rela tunda tanam menunggu air hujan turun," imbuhnya. 

Kekeringan parah dialami oleh petani Kampung Langsat Permai, Bungaraya, Siak. Tidak seluruh petani bisa melakukan proses tanam padi serentak, 30 persen  diantaranya tunda tanam hingga terancam gagal panen. 

"Parahnya, sawah dan saluran air sudah banyak yang retak karena kekeringan. Bahkan petani yang nekat tanam dengan air seadanya terancam gagal panen, padi mereka lambat tumbuh dan menguning seperti mau mati, bahkan ada yang udah nyemai benih tapi enggak jadi tanam," Katanya. 

Padahal, untuk mengantisipasi gagal panen akibat musim kering fenomena El Nino, 29 kelompok tani terima alsintan sebanyak 29 unit dari Kementerian Pertanian (Kementan). Penyerahan disaksikan kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Riau, dihadiri Bupati Siak Alfedri, OPD dan Dinas terkait. Saat do'a turun sawah di Kampung Langsat Permai, Rabu 3 Juli lalu. 



Kehadiran BSIP Riau, Bupati Siak, OPD dan Dinas terkait disambut hangat oleh para petani, segala keluhan disampaikan oleh ketua kelompok tani ke Bupati Siak Alfedri, petani meminta Bupati bantu atasi soal perairan sawah. 

Petani meminta rencana pembuatan Pompanisasi air raksasa yang sudah direncanakan akan dibuat agar segera terlaksana, supaya musim tanam selanjutnya petani tidak lagi menderita soal air. 

Petani juga meminta kepada Bupati Alfedri agar membantu penggalian saluran air dan pembuatan pintu air, sebab sudah dangkal belum ada penggalian ulang sejak 6 tahun lalu. 

"Permintaan petani direspon baik oleh pak Bupati, kalo soal gali parit bisa dilakukan oleh Pemkab. Namun sampai hari ini belum terlaksana, katanya sih lagi proses, mudah-mudahan segera terlaksana," harap petani.

Terpisah, kepala Dinas Pertanian kabupaten Siak Irwan Saputra, menyebutkan kekeringan lahan persawahan di Bungaraya di pengaruhi curah hujan yang rendah atau tidak teratur. Sehingga mengurangi pasokan air yang tersedia untuk tanaman.

"Musim kemarau panjang yang terjadi saat ini, disebabkan perubahan cuaca secara global. Kami sudah menerima keluhan para petani Bungaraya Termasuk di Langsat Permai. Saat ini kita tengah berkoordinasi meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BWSS) III dapat mengaktifkan mesin pompa yang ada," sebut Irwan. Minggu 4 Agustus 2024.

Irwan juga meminta kelompok tani mengajukan permohonan secara tertulis kepada dinas, agar menjadi acuan dinas untuk melapor ke BWSS dan pimpinan.

"Kita terus melakukan pemantauan dan berkomunikasi bersama pemerintah kampung, kecamatan dan Dinas Terkait, untuk mencari solusi agar sawah tetap basah," ungkapnya.

Ia menyadari dengan pompa yang ada saat ini, dengan cuaca kemarau seperti sekarang, tidak akan mampu mencukupi pasokan air di persawahan Bungaraya.

"Jika mesin pompa miliki BWSS aktif akan menambah dukungan mengaliri persawahan yang ada di Kemuning Muda dan Tuah Indrapura sekitarnya," kata dia.

Ia juga, akan minta Dinas PU Tarukim untuk menggali parit-parit menggunakan alat berat, sehingga ketika parit berair, petani bisa memanfaatkan air dengan di pompa untuk membasahi sawah yang kering.

"Kita tentu terus berusaha, dan berdoa kepada Allah, semoga dalam waktu dekat turun hujan," pungkasnya.