SMAN 1 Bungaraya Terapkan Program Parenting Sistem Belajar Pola Asuh Anak

Program-parenting-kepada-wali-murid-SMAN-1-Bungaraya.jpg
(HENDRA DEDAFTA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, SIAK - Kepala SMAN 1 Bungaraya menerapkan program parenting belajar mengajar menggunakan pola asuh anak, di gedung serbaguna SMAN 1 Bungaraya, Siak, Selasa, 31 Oktober 2023.

Kepala SMAN 1 Bungaraya, Reni Agustianti, menjelaskan parenting adalah program pengasuhan oleh orang tua terhadap anaknya dengan cara memperhatikan sejumlah aspek, mulai dari fisik, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual.

Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan landasan dasar-dasar karakter  yang baik.

Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan sekolah guna menyamakan tujuan, sehingga pendidikan karakter yang dikembangkan saat sekolah nanti dapat berlanjut di lingkungan keluarga.

"Kita kolaborasikan program di sekolah sesuai aturan di kurikulum dengan program di rumah yang diajarkan oleh orang tua, agar anggota keluarga khususnya orang tua, pengasuh, dan orang dewasa di sekitar anak mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh serta mendidik anak. Sehingga dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter," terang Reni.

Adapun tujuan pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan menurut Permendikbud 30 tahun 2017 Pasal 2 yaitu, meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab bersama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pendidikan, mendorong penguatan pendidikan karakter anak, meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak, membangun sinergitas antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat, dan mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.


"Dengan menerapkan program parenting kolaborasi pola asuh anak di sekolah dan di rumah, tentunya supaya terjalin silaturahmi antara sekolah dan wali siswa, memberi dan menerima informasi perkembangan peserta didik, terdeteksinya permasalahan pada siswa dan orang tua, meningkatkan kualitas pembelajaran, meminimalisir siswa yang bermasalah, memberikan informasi program sekolah pada orang tua," ucap Reni.

Melalui program ini orang tua wali murid diberi kebebasan untuk konsultasi, sharing ataupun memberi masukan kepada guru pengajar. Bisa melalui wali kelas, guru Bimbingan Konseling (BK), Kesiswaan dan juga guru di bidang humas.

Parenting memiliki banyak jenis diantaranya Alauthority parenting, yakni gaya mengasuh anak yang ditandai dengan tuntutan tinggi dari orang tua, namun dengan respon perhatian yang sangat rendah.

Kemudian Authoritative Parenting merupakan tipe pola asuh yang memiliki tuntutan dan respon yang tinggi, salah satunya ditandai dengan sikap orang tua yang disiplin dan tanggap terhadap kebutuhan serta keinginan anak.

Sedangkan Permissive Parenting, di mana pola asuh anak ditandai dengan tuntutan yang rendah dari orang tua, namun respon dan pengamatan orang tua sangat tinggi.

Neglectful Parenting adalah pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya dengan memberikan waktu serta biaya yang sangat minim.

Terakhir, Overprotective Parenting, dimana orang tua akan merasa begitu khawatir dan cemas terhadap anak-anaknya secara berlebih.