RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyaluran air bersih kepada masyarakat merupakan hal penting yang juga menjadi perhatian perusahaan. Selain pemerintah, perusahaan baik itu milik negara maupun swasta harus melek dengan kebutuhan mendasar masyarakat.
PT Pertamina Patra Niaga FT Sei Siak menggandeng Perumda Air Minum Tirta Siak Pekanbaru dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Kolaborasi ini untuk menyediakan sarana air bersih bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
Pertamina unit CSR, Tia menyampaikan bahwa mereka bekerjasama dengan Tirta Siak terkait TJSL untuk mengaliri air ke wilayah Tanjung Datuk.
"Kita memakai Tirta Siak untuk dialirkan kepada masyarakat yang berada di ring 1 perusahaan," kata Tia dalam kegiatan talkshow di Property Chairity Expo, Mal SKA Pekanbaru, Jumat 22 November 2024.
Ia menyampaikan, Pertamina memilih Tirta Siak untuk berkolaborasi karena dilatarbelakangi keresahan masyarakat. Pihaknya menemukan banyak sekali kesedihan di masyarakat yang masih sangat sulit air bersih.
Kondisi tersebut cukup merata bagi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai. Ketika ingin mendapatkan air bersih, masyarakat harus membeli setiap dua kali sehari.
"Masyarakat tidak ada waktu, tidak ada uang dan akhirnya memakai langsung air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut memicu timbulnya berbagai penyakit. Akhirnya kita memilih air Tirta Siak untuk disalurkan kepada masyarakat," paparnya.
Tia menyampaikan, sarana air bersih ini termasuk dalam tiga program TJSL. Program lainnya yakni, program Kampung Pangan Madani berupa tambak lele dan sayuran hidroponik. Lalu ada juga Ekowisata Pulau Semut.
"Ini dilaksanakan setiap tahun. Sesuai dengan UU 40 Tahun 2007 Pasal 74, dijelaskan bahwa perusahaan yang berkegiatan di bidang usaha atau yang berkegiatan di bidang sumber daya alam wajib melakukan TJSL kepada masyarakat," ulasnya.
Tia berpesan kepada perusahaan yang ada agar selalu melaksanakan program TJSL kepada masyarakat. Karena, hal itu merupakan komitmen untuk menyejahterakan masyarakat dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
"Kedepan mungkin kita bisa berkolaborasi bersama, bukan hanya dari Pertamina yang membantu masyarakat di Kota Pekanbaru, khususnya. Kita harap Tirta Siak bisa menyalurkan lebih banyak air bersih untuk masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru," harapnya.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Diak, Agung Anugrah menyambut baik adanya kolaborasi ini. Ia mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kualitas air Tirta Siak untuk kebutuhan sehari-hari.
Apalagi masyarakat sebelumnya harus mengeluarkan Rp 20.000 sampai Rp 30.000 dua hari sekali hanya untuk keperluan minum. Sementara untuk kebutuhan lain seperti mandi masih menggunakan air sungai yang tanpa melalui tahap pengujian.
"Rata-rata kalau air Tirta Siak Rp 200.000 sampai Rp 300.000 sebulan sudah untuk minum, memasak, mandi hingga menyiram tanaman, karena rata-rata penggunaan air rumah tangga itu 20 kubik," jelas Agung.
Tirta Siak sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah Pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen memberikan Standar Layanan Minimum (SPM) terkait air bersih.
"Air yang diproduksi Tirta Siak, kualitasnya sudah setara air minum. Ini sesuai dengan Permenkes Tahun 2023. Memang target dari perusahaan ini adalah memproduksi air yang layak minum. Nah, inilah proyek infrastruktur yang akan membawa dampak ekonomi dan kesehatan," tambahnya.