RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Provinsi Riau (Gubri) Edy Natar Nasution ingin pembangunan Provinsi Riau mulai berfokus pada bidang pertanian. Hal ini dikarenakan Provinsi Riau masih sangat bergantung pada provinsi-provinsi tetangga untuk kebutuhan pangan, seperti Sumbar dan Sumatera Utara.
"Dari 6,7 juta jiwa masyarakat Riau ini, kemampuan kita menyiapkan ketahanan pangan hanya 25 persen. 70 persen lainnya kita harus memasok dari Sumbar dan provinsi lain. Bagaimana kita bisa bertahan apabila ada krisis pangan dunia? Jangankan krisis pangan dunia, apabila putus jalan Sumbar- Riau, kita pasti kelimpungan," ujarnya.
"Makanya, saya ingin agar pembangunan Provinsi Riau diarahkan pada pertanian," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy mengatakan ketahanan pangan merupakan hal paling dasar untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Karena, setiap manusia pasti akan lebih fokus jika dalam keadaan kenyang.
"Membangun manusia itu, pertama kenyangkan dulu perutnya. Prajurit itu merayap dengan perutnya, bagaimana bisa merayap dengan baik jika perutnya kosong," jelasnya.
Sementara itu, ia juga memaparkan bahwa mensejahterakan manusia dengan memastikan mereka kenyang, merupakan sebuah pahala yang besar.
"Sheikh Abdul Qadir Al-Jilaini mengatakan, memasukkan sesuap makanan kepada orang yang lapar lebih baik daripada membangun seribu masjid, lebih daripada memasang kiswah ke Ka'bah yang terbuat dari sutera, lebih baik daripada memerangi kemungkaran dengan pedang terhunus dan lebih baik daripada berpuasa sepanjang tahun dalam kondisi yang panas. Begitulah posisi yang namanya mengenyangkan perut orang itu didalam pandangan Islam," jelasnya.
Ia juga menerangkan, kefakiran itu sangat dekat dengan kekafiran. Sehingga, oleh karenanya, pemerintah harus mampu mensejahterakan rakyat dengan mengatasi kelaparan dan meningkatkan ketahanan pangan.
"Makanya, walaupun mungkin tahun depan bukan saya yang memimpin. Saya ingin meletakkan landasan bahwa Riau harus berfokus pada ketahanan pangan untuk membangun daerah," pungkasnya.