(Istimewa)
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masyarakat Indonesia segera menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2024 mendatang.
Terhadap hal ini, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho mengajak masyarakat untuk mengikuti Pemilu dengan damai. Walaupun nantinya, ada perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan, ia mengimbau agar hal ini tidak menciptakan perpecahan di antara masyarakat.
"Inikan bukan Pemilu pertama yang akan kita ikuti. Kita bisa berkaca dari Pemilu-pemilu sebelumnya, seharusnya apabila ada perbedaan pendapat dan pilihan, jangan menjadi perpecahan diantara kita, kita seharusnya sudah lebih dewasa menghadapi (perbedaan)," ujarnya, Rabu, 15 November 2023.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Riau, Karmila Sari juga meminta agar pemerintah mewaspadai serangan-serangan di dunia maya yang dapat memicu perpecahan selama Pemilu 2024.
Baca Juga
"Menyaring untuk di Medsos ini susah, di tiktok, di FB. Ini kan serangan macam-macam. Editan pun bebas gitu. Ini harus dikontrol dari Diskominfo ataupun Kemenkominfo. Supaya nanti jangan blunder, jangan terjadi perpecahan," jelasnya.
Anggota Bawaslu Riau Indra Khalid Nasution sebelumnya menyampaikan, proses penanganan pelanggaran yang terjadi di media sosial memang lebih rumit dibandingkan yang ada di ruas-ruas jalan. Sebab, pengawas Pemilu harus tahu siapa pembuat konten yang ada di Medsos.
"Maka dari itu kita harus tahu dulu siapa yang membuat kontennya, yang menguploadnya," jelasnya, Rabu (08/11/2023).
Ia berharap, masyarakat dapat menahan diri agar tidak melakukan kampanye dalam bentuk apapun selama dilarang, sebelum masuk masa tahapan. Apalagi black campaign atau kampaye hitam yang menjurus merusak citra salah satu kontestan.
"Intinya tidak boleh, tapi penanganannya lebih rumit daripada yang biasanya," pungkasnya.