RIAU ONLINE, PEKANBARU-Provinsi Riau merupakan salah satu daerah terbesar di pulau Sumatera yang memiliki berbagai kebudayaan serta adat istiadat khas Melayu.
Kota Pekanbaru yang menjadi ibukota Provinsi Riau ternyata juga memiliki unik dan menarik yang masih berkaitan dengan adat istiadat asli dari masyarakat Riau.
Kebudayaan Melayu sangat kental dan dekat dengan nilai-nilai islami karena mayoritas penduduk Kota Pekanbaru memeluk agama Islam.
Terdapat akulturasi antara agama Islam dan budaya Melayu yang menghasilkan berbagai tradisi unik yang identik dengan kedua faktor tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa tradisi unik dan menarik di Kota Pekanbaru yang bisa kamu jumpai jika mengunjungi kota tersebut, di antaranya:
1. Petang Megang
Tradisi Petang Megang merupakan tradisi yang dilakukan untuk memanjatkan rasa syukur dan kebahagiaan karena masih bisa bertemu dengan bulan puasa. Tradisi ini kerap dijumpai ketika akan memasuki bulan suci Ramadan. Selain itu, masyarakat Pekanbaru mengenal tradisi ini dengan istilah “Petang Belimau” yang artinya mandi air jeruk limau di sore hari.
Tradisi Petang Megang atau Petang Belimau ini biasanya dilakukan secara arak-arakan oleh warga sekitar, tokoh agama, pemimpin adat, dan pejabat daerah. Dengan iringan kesenian Kompang atau alat musik tradisional khas Melayu Riau lainnya berjalan secara arak-arakan menuju lokasi upacara Petang Megang dilangsungkan.
Biasanya tradisi ini dilakukan di tepi Sungai Siak dimana prosesi tradisi ini yaitu memandikan 10 anak kecil dan remaja menggunakan limau atau terkadang juga dikenal dengan mandi belimau. Para tokoh agama dan pejabat daerahlah yang diberi kehormatan untuk memandikan kesepuluh anak tersebut. Air yang digunakan untuk memandikan ke sepuluh anak tersebut adalah campuran air dalam bak air mandi, tidak hanya perasan jeruk limau, tetapi juga harum-haruman dari bunga dan daun 7 rupa.
2. Berinai Curi
Tradisi dari Provinsi Riau namun sering dijumpai di Kota Pekanbaru yang satu ini sangat unik. Dilakukan sehari atau dua hari menjelang hari pernikahan dimana peralatan berinai yang biasanya dikenal dengan istilah pacar Cina atau Henna digunakan untuk melukis kuku dan punggung tangan calon mempelai wanita) harus “dicuri” (diambil secara diam-diam) dari rumah calon mempelai wanita.
Makna dari ritual ini adalah menolak bala atau malapetakan bagi sang mempelai wanita dan membuat wajahnya kian bercahaya saat hari pernikahan tiba. Pemakaian bahan inai pada punggung tangan dan kaki calon mempelai wanita sendiri tidak hanya untuk mempercantik riasan pengantin, namun juga dipercaya dapat menjauhkan pengantin dari kemalangan dan gangguan jin jahat.
3. Tepuk Tepung Tawar
Tepuk Tepung Tawar merupakan perpaduan budaya antara orang Melayu dengan agama Hindu. Pada umumnya tradisi ini diadakan pada hari istimewa, seperti pernikahan, khitanan, dan kelahiran. Prosesinya sendiri melibatkan kegiatan menaburkan beras tabur.
Dalam tradisi ini beras yang ditaburkan isinya berupa beras kunyit dicampur beras putih basuh dan bunga tujuh rupa, seperti melati, mawar, dan bunga rampai. Maknanya adalah pemberian doa restu dan berkah untuk kelancaran acara utama.
Itulah beberapa tradisi unik dan menarik dari Kota Pekanbaru yang berasal dari perpaduan budaya dan agama masyarakat setempat. Walaupun daerah ibu kota tetapi kebudayaan melayu yang ada di Kota Pekanbaru masih tetap terjaga dan dilestarikan loh oleh masyarakat setempat.
Artikel ini ditulis Anggi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE