Periode 1 November 2023, BBM Non Subsidi Turun Harga

spbu15.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series, pada periode 1 November 2023.

Harga terbaru ini sudah sesuai dengan penetapan yang diatur dalam Kepmen ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020  tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. 

 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi  secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. 

 

Pertamina juga melakukan penyesuaian harga  mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak. 

 

“Harga BBM non subsidi Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, agar Pertamina tetap dapat menjamin penyediaan dan  penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air,” jelas Irto. 

 



Irto menambahkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan penugasan pendistribusian BBM hingga ke pelosok negeri, pihaknya berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility,  Affordability, Acceptability dan Sustainability.

 

“Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan  harga yang kompetitif,” tambahnya. 

 

Sedangkan, Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menambahkan untuk BBM non subsidi, penyesuaian turun harganya sangat tepat dilakukan melihat mekanisme pasar dan sesuai dengan kebijakan masing-masing badan usaha. 

 

"Ketika harga biaya produksi keekonomian mengalami penurunan dan harga jualnya sekarang sudah di atas harga keekonomian saya pikir cukup rasional bagi badan usaha melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Ditambah pada bulan Oktober kenaikan harga minyak mentah dunia dipicu oleh terjadinya konflik antara Hamas dengan Israel. Saat ini harga minyak tersebut ditransaksikan dikisaran $81 per barelnya," terang Gunawan.

 

Menurutnya, harga BBM Pertamina untuk yang non subsidi, jika dibandingkan dengan harga dari pesaing Pertamina terpantau masih lebih kompetitif. Harga baru yang berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 10 persen seperti di wilayah Pekanbaru. 

 

“Pertamina masih lebih unggul jika membandingkan selisih harga jual BBMnya. Akan tetapi gambaran fluktuasi harga minyak non subsidi ini harus bisa diterjemahkan bahwa itulah harga keekonomian BBM pada dasarnya,” ungkap Gunawan.

 

Sejak dilakukan penyesuaian harga terakhir pada 1 November 2023 dibandingkan periode Oktober 2023 untuk wilayah Pekanbaru, Pertamax (RON  92) turun menjadi Rp14.300 per liter, dari sebelumnya Rp14.600. Sedangkan  Pertamax Turbo (RON 98), turun menjadi Rp16.100 per liter dari sebelumnya Rp17.300.  

 

Informasi mengenai seluruh harga produk Pertamina terbaru, masyarakat dapat mengakses halaman website https://pertamina.com/id/news-room/announcement/daftar harga-bahan-bakar-khusus-non-subsidi-tmt-1-november-2023-zona-3 atau menghubungi  Pertamina Call Center (PCC) 135.