RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat nilai impor Riau Juli 2023 sebesar US$ 182,08 juta, mengalami kenaikan sebesar 43,48 persen dibanding impor Juni 2023. Berbanding terbalik dengan ekspor Riau yang mengalami penurunan 3,86 persen.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi mengatakan kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 618,46 persen dan nonmigas sebesar 21,45 persen.
"Sehingga kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 0,93 persen," ujarnya Rabu 16 Agustus 2023.
Ia merincikan, kenaikan impor nonmigas Juli 2023 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada tujuh golongan barang impor utama. Kenaikan tertinggi dialami Gandum-ganduman sebesar US$ 11,82 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 6,41 juta, Kayu,Barang dari Kayu sebesar US$ 5,39 juta,
Kemudian Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 4,50 juta, Mesin/Peralatan sebesar US$ 3,78 juta, Garam,Berelang,Kapur sebesar US$ 1,14 juta, dan Bahan Kimia Organik sebesar US$ 0,05 juta.
Sedangkan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik mengalami penurunan sebesar US$ 26,29 juta, diikuti oleh Pupuk sebesar US$ 7,17 juta dan Bahan Kimia Anorganik sebesar US$ 0,35.
Namun bila dilihat secara kumulatif, nilai impor Riau Januari-Juli 2023 sebesar US$ 1,47 miliar mengalami penurunan sebesar 9,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, sedangkan impor nonmigas mencapai US$ 1,36 miliar atau ikut mengalami penurunan sebesar 9,54 persen
"Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor nonmigas sebesar 9,54 persen dan impor migas sebesar 12,50 persen," imbuhnya.
Untuk impor nonmigas selama Januari-Juli 2023 didominasi oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 518,66 juta (38,27 persen), kemudian Kayu, Barang dari Kayu sebesar US$ 126,85 juta (9,36 persen), dan Pupuk sebesar US$ 118,38 juta (8,73 persen) dan Mesin Peralatan listrik sebesar US$ 70,75 juta (5,22 persen) dengan kontribusi mencapai 61,59 persen.
Sehingga impor 10 golongan barang utama non migas (HS 2 dijit) pada periode Januari-Juli 2023 memberikan kontribusi sebesar 84,67 persen terhadap total impor nonmigas Riau. Sementara itu, kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 15,33 persen.
"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari - Juli 2023 mengalami penurunan 9,59 persen terhadap periode yang sama tahun 2022. Sedangjan Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai impor pada periode Januari-Juli 2023, impor bahan baku/penolong memberikan kontribusi terbesar yaitu 81,45 persen, diikuti
barang modal 13,63 persen dan barang konsumsi 4,92 persen," jelasnya.
Kendati demikian, Neraca Ekspor Impor Provinsi Riau bulan Juli 2023 mengalami
surplus sebesar US$ 1,45 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas sebesar US$ 1,41 miliar dan sektor migas sebesar US$ 46,39 juta.
Dari sisi volume perdagangan, pada bulan Juli 2023 Neraca Perdagangan Provinsi Riau mengalami surplus sebesar 2,02 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 1,94 juta ton dan sektor migas sebesar 83,51 ribu ton.
Sementara, Neraca Perdagangan Provinsi Riau Januari-Juli 2023 mengalami surplus sebesar US$ 9,30 miliar yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$ 8,57 miliar dan sektor migas US$ 0,74 miliar.
Dari sisi volume perdagangan, periode Januari-Juli 2023 mengalami surplus
sebesar 12,74 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 11,50 juta ton dan sektor migas sebesar 1,25 juta ton.