Dirut Holding Perkebunan Nusantara III Persero, Mohammad Abdul Ghani (kanan) bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan CEO PTPN V Jatmiko Santosa/istimewa
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Empat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang akan melebur ke dalam Sub Holding Palm Co berhasil meraih predikat sangat baik dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam dua tahun terakhir.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III Persero, Mohammad Abdul Ghani mengatakan penilaian dari lembaga independen maupun mandiri itu bukan hanya sekedar angka semata.
Namun, lebih jauh menjadi bukti empat anak perusahaan calon PalmCo telah dan terus meningkatkan tata kelola serta melanjutkan transformasi secara berkesinambungan sehingga tujuan utama dibentuknya PalmCo untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dapat segera terwujud.
"Saya selalu menekankan kepada seluruh teman-teman bahwa kita tidak hanya mengejar skor, tetapi lebih pada bagaimana GCG benar-benar menjadi pondasi dalam melakukan seluruh kegiatan dan aksi korporasi perusahaan. Sehingga skor yang sangat baik ini mencerminkan kondisi GCG yang ada di PTPN yang akan menjadi pembentuk PalmCo," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat 21 Juli 2023.
Keempat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero calon pembentuk PalmCo yang meraih predikat sangat baik itu adalah PTPN IV dengan wilayah operasional di Provinsi Sumatera Utara, PTPN V di Provinsi Riau, PTPN VI di Jambi dan Sumatera Barat, dan PTPN XIII Kalimantan Barat.
Setiap tahun, PTPN pembentuk PalmCo melaksanakan asesmen sesuai surat keputusan Menteri BUMN Nomor 16 tahun 2012. Dalam pelaksanaannya, asesmen dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan berselang satu tahun setelahnya, pengukuran dilaksanakan mandiri dengan quality assurance laporan tetap dari BPKP.
Untuk penilaian tahun buku 2022 yang dilaksanakan tahun 2023, anak perusahaan PTPN III (Persero) pembentuk PalmCo yang beroperasi di Riau, PTPN V, mencatatkan skor GCG dengan nilai mencapai 93,821 dari maksimal 95. Angka itu meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 93,305.
Begitu juga PTPN VI, untuk tahun buku 2022 juga mencatatkan skor GCG sangat baik menyentuh 91,747 dengan kategori sangat baik serta PTPN XIII berhasil meraih nilai 86,48 atau meningkat signfikan dibandingkan tahun sebelumnya 80,12. Sementara itu, secara keseluruhan Holding Perkebunan Nusantara III Persero mencatat skor GCG sebesar 90,90.
Ghani memaparkan peningkatakan nilai GCG tersebut sejalan dengan program transformasi PTPN Grup yang berjalan dalam tiga tahun terakhir. Transformasi tersebut, kata dia, yang turut mengantarkan perusahaan di bawah bendera Perkebunan Nusantara mendongkrak kinerja, meningkatkan fungsi pengawasan serta memperkuat penerapan tata kelola perusahaan, hingga akhirnya membawa perubahan signifikan.
"Penerapan dan penilaian GCG ini bagi kami tidak hanya pemenuhan ketentuan, tetapi implementasinya merupakan landasan dalam bertransformasi, yang dampaknya berdampak pada peningkatan fungsi pengawasan yang membawa perubahan pada operational excellence, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengadaan dengan sistem e-procurement yang baik, serta inovasi dan digitalisasi yang membawa value penting bagi perusahaan," jelas Ghani.
Lebih jauh, pria kelahiran Pekalongan yang 37 tahun malang melintang di dunia perkebunan tersebut memaparkan bahwa sejumlah penerapan GCG yang sudah dilakukan perusahaan di antaranya adalah pengendalian gratifikasi, pengelolaan whistle blowing system (WBS), laporan LKHPN, penguatan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), optimalisasi implementasi dan sosialisasi GCG, survei pemahaman GCG dan penandatanganan pakta integritas, dan lainnya.
Skor GCG sangat baik ini, lanjutnya, dapat menjadi modal bagi empat anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero sebelum dilebur ke dalam Sub Holding PalmCo sehingga memastikan bahwa setiap kegiatan dan proses yang dilakukan perusahaan dapat mencerminkan angka tersebut.
Peningkatan skor GCG empat unit bisnis PTPN berbanding lurus pula dari peningkatan kinerja perusahaan. PTPN IV sepanjang 2022 berhasil mencatatkan laba bersih PTPN IV sebesar Rp2,17 triliun atau naik 2,8% dari Rp 2,11 triliun pada 2021. Kenaikan laba bersih berturut-turut juga terlihat di PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII.
PTPN V membukukan kinerja keuangan yang meningkat 16,92% dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,52 triliun. Selanjutnya, PTPN VI selama tiga tahun terakhir, Rp 70 miliar di 2020, naik Rp 282 miliar pada 2021 dan kemudian, pada 2022, melonjak lagi 422,94% yoy menjadi Rp 401,27 miliar.
Di PTPN XIII, pada 2021 membukukan peningkatan laba bersih 111,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 88,28 miliar. Keuntungan ini diperoleh dari kenaikan pendapatan sebesar 71,70% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 2,13 triliun.
"Semua pencapaian ini tentunya tidak lepas dari dukungan dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan rekan-rekan dari PTPN Group. Dan penilaian ini menjadi modal kuat bagi empat anak perusahaan kami untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh melalui PalmCo yang akan segera terbentuk,” pungkasnya.