RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A. Mohd Yatim, mengaku risih dan prihatin melihat polemik "perebutan" dana CSR antara Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau hingga jadi sorotan publik.
"Ini sebuah pertelagahan yang sangat tidak patut dipertontonkan secara terbuka oleh pejabat kita ke ruang publik," tegas Eddy Yatim, Selasa, 11 April 2023.
Eddy Yatim mengatakan, perang terbuka antara Wagubri dan Gubri terkait "pembagian" besaran dana CSR dalam safari ramadan menunjukkan bahwa Riau saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Dalam bulan ramadan ini kita sedang melihat, wajah pemerintahan kita sedang tidak baik-baik saja. Pertama, Sekdaprov Riau menjadi viral terkait gaya hidup mewah istrinya yang menasional bahkan media asing juga menyorot dan berujung beliau dipanggil KPK," katanya.
"Kedua, kasus tangkap tangan Bupati Meranti oleh KPK. Ketiga, perang terbuka Gubri dan Wagubri di media terkait dana CSR Bank Riau Kepri. Ini benar-benar mencoreng wajah birokrasi di daerah kita,"
Sebagai legislatif di bidang Hukum dan Pemerintahan, Eddy menganjurkan agar para pemimpin Riau kembali duduk bersama sambil melakukan tabayyun dan perenungan, mau dibawa ke mana Riau ini ke depan.
"Mari selamatkan Riau. Memperbarui tekad dan niatnya untuk membangun Riau. Kita ajak pemuka adat dan para ulama kita duduk bersama. Barangkali ini bisa menjauhkan kita dari perpecahan yang bisa berujung pada persoalan hukum," harap Eddy.
Jika tidak, kata Eddy, mimpi untuk mewujudkan Riau Unggul yang menjadi visi misi Gubernur Syamsuar, akan jauh dari harapan.
"Bagaimama kita akan mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia, jika dalam tata kelola pemerintahan pemimpin kita tidak sejalan. Ini juga akan berpengaruh terhadap moralitas pimpinan SKPD dan ASN kita," pungkasnya.