Sembilan Kabupaten Kota Provinsi Riau Masih Terjangkit Wabah PMK

Vaksinasi-PMK.jpg
(Istimewa)

Laporan Tika Ayu

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak di Provinsi Riau disebut Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Riau, dr Faralinda Sari secara nasional masuk transisi dari Zona Merah ke Zona Kuning, Rabu, 28 September 2022. 

 

"Kalau dari status di siagaPMK.id, artinya jumlah kecamatan yang masih aktif kasus PMK kurang dari 50 persen," ujarnya 

 

 

Data  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Riau menunjukan sembilan dari 12 kabupaten kota di Riau terdapat infeksi PMK. Sebarannya terjadi di 72 kecamatannya serta 224 Desa yang tertular PMK.

 

 

 

Dalam publikasi laporan Perkembangan PMK Provinsi Riau merincinkan bahwa  sebanyak 4333 hewan ternak terinfeksi PMK dan  hewan ternak yang sembuh terhitung sebanyak 3497 ekor. 

 

 



Adapun  kondisi hewan ternak yang terinfeksi PMK yang tidak mengalami pemulihan kondisi kesehatan dianjurkan untuk dilakukan pemotongan. Gunanya untuk bantu menghentikan  penularan PMK pada hewan ternak lainnya. 

 

"Belum sembuh 786 ekor dan dipotong paksa 28 ekor dan yang mati sebanyak 22 ekor" tulis di dalam laporan  Perkembangan PMK Riau. 

 

 

Berdasarkan rekapitulasi data Laporan Sindrom PMK Provinsi Riau sejak 19 Mei hingga 28 September 2022, daerah Kabupaten yang paling tinggi kasus PMKnya hingga saat ini ada di Kabupaten Kuantan Singingi yakni 1348 kasus.

Dengan rincian hewan ternak sembuh sebanyak 1.097, yang dipotong paksa sebanyak empat ekor dan yang mati sebanyak dua ekor.