RIAU ONLINE, PEKANBARU-Seorang polisi Polda Riau yang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Kepenuhan, Iptu Anra Nosa ternyata memiliki segudang bakat, prestasi dan pernah bertugas di Bosnia.
Anra Nosa merupakan bintara polisi lulusan tahun 2002 dan dipercaya oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menjalankan tugas mulia di Sudan.
Menariknya, meski seorang bintara, pria muda pemilik titel Magister Humaniora ini dianggap mampu menjadi pemimpin di antara para jenderal bintang satu yang bertugas di sana.
Anra Nosa Lulus Pendidikan SIP (Sekolah Inspektur Polisi) Angkatan 46 dan Resmi Menjadi Perwira Polisi tahun 2017.
Selain itu, pria kelahiran Sumatera Barat 1983 ini salah satu Polisi terpilih bersama 14 anggota polisi Indonesia lainnya menjadi anggota Polisi Perdamaian PBB atau UN Police di Darfur, Sudan Selatan sekitar tahun 2014 lalu.
Bripka Anra Nosa
Ia juga pernah menolak perintah atasannya seorang kolonel dari Jerman yang ingin menahan para pendemo di sana. Ia justru menangani para pendemo dengan cara persuasif, sehingga para pendemo menjadi tenang.
Atas prestasinya itu ia kemudian ditunjuk sebagai team leader UN Police di sana oleh Senior Representatif Secretary General (SRSG) yang dipimpin seorang jenderal wanita dari Angkatan Darat Inggris.
Sebagai team leader (komandan) UN Police, Anra Nosa membawahi beberapa perwira tinggi berpangkat jenderal dan perwira menengah berpangkat kolonel dari berbagai negara.
Prestasi uniknya ini telah mengharumkan nama Polri, sehingga namanya cukup banyak diperbincangkan oleh media di Indonesia.
Dikutip RiauOnline.co.id dari berbagai referensi, Jumat, 22 April 2022, kecerdasan Iptu Anra Nosa pernah dibenarkan oleh Kapolres Pelalawan pada masa kepemimpinan AKBP Ade Johan Hasudungan Sinaga saat Anra menjabat sebagai penyidik di Polda Riau.
"Kemampuan Anra sebagai penyidik sudah saya rasakan sendiri. Lebih dari satu tahun Anra memudahkan saya dalam bertugas," ujar AKBP Ade Johan.
Menurut AKBP Ade, Anra merupakan polisi muda yang berprestasi. Meski sedikit kaget ketika mendengar Anra mampu mengkoordinir dua orang jenderal bintang satu dalam misinya di Sudan Selatan, tapi Ade memang sudah yakin dengan jiwa kepemimpinannya.
"Melihat caranya bekerja, Saya yakin Anra seorang pemuda yang bersikap dewasa dan berjiwa pemimpin," kata Ade.
Ade Johan mengaku pernah mencekoki nasehat kepada mantan anak buah itu untuk bisa bertugas dalam misi perdamaian dunia di negara lain.
Ade memberikan dukungan kepada Anra dengan menceritakan pengalamannya. Tampaknya sang anak buah terasuki jalan pikiran Ade Johan untuk mengikuti jejaknya.
"Saya sempat cerita pengalaman juga saat bertugas di Bosnia dulu, mungkin Anra terpengaruh itu juga. Dia (Anra) ini suka belajar, dan terus belajar. Tidak malu bertanya," terang Ade.
"Dia pintar, luwes, dan kreatif. Saya masih ingat dia juga penyidik satu perusahaan besar yang menjadi tersangka pembakar lahan dan hutan saat itu," tambah Ade.
Atas tugas mulia yang didapatkan Anra, Ade Johan berharap pengalaman Anra nantinya dapat ditularkan kepada rekan-rekannya sepulang tugas dari Sudan Selatan.
Namun Ade berpesan, agar Anra tetap menjaga nama baik dan wibawa Indonesia di kancah internasional
"Yang jelas jaga nama baik Indonesia di kancah internasional. Itu tugas mulia, semoga anak asuh saya itu pulang dengan kondisi sehat dan wal afiat," pungkas Ade Johan.
Hingga saat ini, Ia dipercaya menjadi Kapolsek Kepenuhan di Kabupaten Rokan Hulu. Mantap.