Pemkab Kepulauan Meranti dan PT Bank Riau Kepri MoU Pembiayaan Bunga Subsidi

Bank-Riau-Kepri10.jpg
(Bank Riau Kepri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti bersama dengan PT Bank Riau Kepri (BRK) melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang kredit/pembiayaan usaha mikro dengan subsidi bunga/margin. Penandatanganan MoU dilakukan di Ruang Rapat lantai 8 Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Selasa 29 Maret 2022.

Penandatanganan itu dilakukan Muhammad Adil selaku Bupati Kepulauan Meranti dan Tengkoe Irawan selaku Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri yang mewakili Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari.

Peristiwa penting dengan tujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat itu turut disaksikan oleh sejumlah Pemimpin Divisi di Bank Riau Kepri dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

"Saya sangat senang sekali bisa datang kembali ke Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri ini. Dengan datang langsung ke sini, apa yang menjadi tujuan serta visi misi kami dapat berjalan secara clear and clean. Ditambah lagi, saya juga membawa beberapa Kepala OPD untuk membahas kerjasama dengan Bank Riau Kepri terkait program nasional yang akan kami terapkan untuk kemajuan Kepulauan Meranti kedepannya," kata M Adil dalam sambutannya sebelum melakukan penandatanganan MoU.

 

Pembiayaan dengan bunga subsidi dari Pemerintah Kepulauan Meranti ini salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat usaha pemulihan ekonomi nasional khususnya di wilayah Kepulauan Meranti, yang salah satunya adalah berusaha menjaga eksistensi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Sebab UMKM adalah salah satu basis pondasi ekonomi kerakyatan yang harus dijaga, dipupuk, dirawat, dan dibimbing agar mampu menjadi basis ekonomi di tengah-tengah masyarakat yang handal.



"Oleh karena itu, penandatanganan Nota kesepahaman antara Pemerintah Kepulauan Meranti dan Bank Riau Kepri ini menjadi satu hal yang strategis bahkan sekaligus mempertegas bahwa Bank Riau Kepri adalah bank yang dicintai, bank daerah yang harus didukung sepenuhnya. Kami berharap, bunga yang diberikan Bank Riau Kepri dari pinjaman ini tidak terlalu besar, karena kita memiliki tujuan yang sama untuk membangkitkan ekonomi masyarakat miskin di daerah," kata M Adil lagi.

Sesuai dengan program beberapa OPD di Kepulauan Meranti, ada sekitar 9.500 pelaku UMKM di berbagai sektor yang akan mendapatkan bantuan bunga subsidi ini. Mulai dari sektor Pertanian dan Peternakan, sektor perikanan, sektor industri rumah tangga dan lain sebagainya.

"Misalnya seperti Kepulauan Meranti menjadi sentra pengekspor Ikan Kakap untuk negara tetangga. Menjadi sentra produksi Kopi Liberika yang memiliki rasa khas terbaik dibanding kopi lainnya serta masih banyak lagi contohnya. Dengan sinergi yang dilakukan Pemerintah Kepulauan Meranti dengan Bank Riau Kepri, apa yang menjadi harapan Presiden RI Joko Widodo dalam rakor yang kami ikuti dengan seluruh kepala daerah di Indonesia dapat terwujud, khususnya di kabupaten Kepulauan Meranti," kata M Adil lagi.

Tidak hanya itu, kata M Adil, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan mengajukan kerjasama pembiayaan untuk ibadah umrah sekitar 200an ASN dengan sistem pemotongan gaji pegawai. Terkait bagaimana teknisnya tentunya akan dibahas oleh OPD terkait dengan pihak Bank Riau Kepri.

"Sekitar 200an itu baru ASN saja, belum termasuk tenaga honorer yang berkeinginan ibadah ke tanah suci. Kami juga sampaikan dalam kesempatan ini salah satu BUMD di Kepulauan Meranti mulai aktif kembali, dari BUMD ini nanti juga ada layanan pinjaman modal usaha untuk masyarakat," kata Bupati Muda ini yang sangat detail menyampaikan program-program untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri Tengkoe Irawan menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bupati M Adil beserta jajarannya. Penandatanganan MoU ini memang sangat perlu dilakukan mengingat dalam 2 tahun terakhir, pelaku UMKM sangat terkena dampak pandemi Covid-19.

Tentunya, pihak Pemerintah Kepulauan Meranti harus rutin melakukan monitoring dan edukasi kepada pelaku UMKM ini tentang apa yang menjadi tanggungjawab mereka sebagai penerima bantuan pembiayaan bunga subsidi ini.

"Pada prinsipnya, Bank Riau Kepri akan tetap memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku UMKM tanpa adanya program pemerintah setempat terkait bunga subsidi. Namun kita tidak ingin kedepannya terjadi kesalahan persepsi masyarakat terhadap program ini, sehingga terjadi kredit macet. Maka dari itu kami mengharapkan peran dinas terkait untuk mengedukasi masyarakatnya," sebut Tengkoe Irawan.

 

Tidak hanya itu saja, sebut Tengkoe Irawan, Pemerintah Daerah yang berkomitmen meningkatkan ekonomi masyarakatnya melalui UMKM ini juga harus sukses mengatasi hilirnya. Seperti Contoh, pelaku UMKM sudah dibantu untuk modal usaha dan berhasil mengembangkannya, namun pelaku usaha tidak tahu harus kemana mendistribusikannya usaha yang dilakoninya.

"Setidaknya mereka sudah tahu dulu pasarnya kemana, sehingga modal usaha yang mereka dapat pada awal itu akan dengan mudah dikembalikan. Untuk MoU terkait ini, Bank Riau Kepri sudah memiliki draft skema yang bisa diterapkan oleh Pemda Meranti, seperti yang sudah dijalankan oleh kabupaten kota lainnya di Riau dan Kepri," kata Tengkoe Irawan lagi. *