Apkasindo Ungkap Penyebab Minyak Goreng "Menghilang" saat HET Rp 14 Ribu

Gulat-Manurung.jpg
(SawitPlus.co)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung, mengungkapkan penyebab kelangkaan minyak goreng curah di Riau setelah HET ditetapkan menjadi Rp 14 ribu per liter.

 

Gulat mengatakan masalah kelangkaan minyak goreng curah di Riau berkaitan dengan distribusi yang tidak lancar.

 

"Dari pabrik ke konsumen itu butuh biaya transportasi, sementara harganya dikunci Rp 14 ribu. Boleh saja, tapi harusnya biaya mobilisasi itu ditanggung pemerintah," terangnya saat dihubungi riauonline.co.id, Senin, 28 Maret 2022.

 

Sebab itu, lanjut Gulat, keuntungan produsen kian sedikit sehingga sedikit sekali jumlah pengusaha yang bersedia jadi distributor.

 

"Jadi keuntungannya semakin tipis. Contohnya, di pabrik minyak goreng curah saja sudah dijual Rp 13 ribu per liter . Belum lagi butuh transportasi. Sementara tak bisa dijual kalau lewat Rp 14 ribu per liter," jelasnya.

 

Sebab itu, ia mengaku Apkasindo sudah membuat struktur penanganan penyaluran minyak goreng curah. 

 

"Di beberapa provinsi, kami langsung masuk ke titik yang dianggap rawan dan ekonomi lemah. Tapi sekuat apa Apkasindo bisa melakukan itu, makanya dibutuhkan peran dari pemerintah. Sepanjang itu tak diatasi, tetap saja minyak goreng curah tidak terdistribusi secara normal," pungkas Gulat.

 



 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UKM) Riau, Taufiq OH, mengatakan guna memastikan stok ketersediaan minyak goreng mencukupi kebutuhan masyarakat, pemerintah telah mendistribusikan minyak goreng curah yang kapasitasnya mencapai 2.000 ton perminggu.

 

Sedangkan untuk kabupaten/kota yang sudah memesan dan sudah dikirim program minyak goreng curah ini, yaitu Kota Pekanbaru dan Kabupaten Indragiri Hilir.  Kota Pekanbaru dengan kapasitas sebanyak 18 ton dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 18 ton.