Karmila Sari Minta Pemprov Netralkan Harga Minyak Goreng Curah

Karmila-Sari8.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau, Karmila Sari, menyoroti masih langkanya keberadaan minyak goreng curah di Riau. Ia meminta pemerintah menetralkan harga.

Menurutnya, salah satu faktor kelangkaan karena harga yang sudah disesuaikan dengan harga ekonomis bagi masyarakat.

"Tapi, sebenarnya dari pemerintah sudah berniat, melalui dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) untuk membayarkan, juga bekerja sama dengan para produsen yakni pabrik-pabrik pembuat minyak goreng," katanya, Rabu, 23 Maret 2022.

Sayangnya, terang Karmila, hal itu masih terhalang oleh petunjuk teknis yang belum rampung.

"Makanya keadaan jadi seperti ini. Kalau soal kuota sudah terkoordinir dengan baik sebenarnya," ujar Karmila.



Sebab itu, Politikus Golkar itu meminta pemerintah untuk giat melakukan operasi pasar.

"Kalau operasi pasar dilakukan mungkin dinas terkait bisa bekerja sama dengan asosiasi untuk percepatan distribusi. Jadi fungsi operasi pasar bukan mendapatkan selisih marjin guna mendapatkan keuntungan tapi untuk menetralkan harga dulu, ini dulu yang harus ditangani," pungkas Karmila.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per kilogram. Sedang Gubernur Riau, Syamsuar, meminta pimpinan di kabupaten/kota untuk mengajukan permohonan terkait pendistribusian bantuan minyak goreng curah bersubsidi ke Pemprov Riau karena baru Kota Pekanbaru dan Indragiri Hilir yang sudah mendapatkan jatah minyak goreng curah sebanyak 36 ton.