kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal melakukan introgasi kepada sejumlah pelaku bom molotov di Mapolda Riau, Selasa, 25 Januari 2022.
(DEFRI/ RIAUONLINE)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Tiga dari delapan orang pelaku teror bom molotov terhadap mobil dinas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) pekanbaru merupakan oknum pecatan TNI-Polri.
Ketiganya yakni Febri Falata (pecatan Polri), Boyke Handoko (pecatan Polri) dan Tomu Tua Sitinjak (pecatan TNI).
"Dari delapan orang pelaku ini ada mantan oknum yang ikut terlibat dalam teror bom molotov kepada mobil dinas Lapas Pekanbaru," ujar Kapolda Riau, Mohammad Iqbal, Selasa, 25 Januari 2022.
Selanjutnya, peran dari masing-masing pelaku juga berbeda pada insiden pembakaran bom molotov mobil dinas Lapas Pekanbaru.
Riko Silalahi merupakan otak pelaku yang saat itu ditahan di Lapas Pekanbaru dan bertugas membiayai aksi teror ini.
"Riko Silalahi menghubungi Boyke Handoko yang bertugas sebagai pencari orang untuk melakukan aksi, sedangkan Febri Falata bertugas sebagai penghubung Riko dengan Boyke. Selanjutnya Tomu Tua Sitinjak berperan sebagai eksekutor, pelaku yang melempar bom molotov ke mobil dinas Lapas Pekanbaru," terangnya.
Irjen M Iqbal juga menjelaskan Otak pelaku, Riko Silalahi bahkan sampai mengeluarkan biaya mencapai Rp 80 juta untuk aksi teror ini.
"Riko telah menyiapkan uang sebesar Rp 80 juta dan di transfer kepada Boyke Handoko secara bertahap, dan Boyke juga membagi-bagikan kepada rekannya yang lain," tutup Iqbal.