Laporan Linda Mandasari
RIAUONLINE, PEKANBARU-Masa perkembangan remaja salah satunya ketika mulai mengenal lawan jenis, yang pada akhirnya merasakan jatuh cinta.
Namun, dibalik perasaan jatuh cinta pasti juga akan ada mengalami masa putus cinta. Menurut data statistik ditemukan faktor utama yang menjadi alasan remaja bunuh diri adalah masalah percintaan.
Oleh karena itu para remaja perlu memiliki kematangan emosi yang baik sebelum memutuskan untuk berpacaran, karena dengan kematangan emosi yang baik remaja akan mampu mengendalikan segala bentuk emosi negatif yang muncul setelah berpisah dari mantan pacar dan mengedepankan emosi positif yang mampu memicu timbulnya kebahagiaan.
Saat ini Riau Online akan membahas mengenai, Mental health, Bunuh diri karena putus cinta, ketahui 5 faktor ini untuk menghindarinya, simak ulasannya berikut ini.
Jatuh cinta pada masa remaja
Remaja adalah individu dengan rentang usia 18-24 tahun yang sedang mengalami tahap masa perkembangan. Masa remaja merupakan masa-masa yang paling indah dalam fase kehidupan manusia, karena pada masa remaja, individu akan mulai bergaul dengan banyak orang, membentuk persahabatan dengan teman dan mulai menyukai lawan jenis.
Hampir semua remaja pernah merasakan jatuh cinta kepada lawan jenisnya hal itu tentunya sangat wajar dan normal. Jatuh cinta merupakan problema sendiri bagi para remaja, jatuh cinta merupakan hal yang dapat menguras waktu, pikiran dan hati.
Jatuh cinta membahas mengenai hal yang membuat bahagia, sekaligus terdapat konsekuensi untuk merasakan hal yang menyedihkan yan diakibatkan karena putus cinta atau patah hati, tetapi pada kenyatannya tidak semua remaja siap merasakan putus cinta. Sebagian dari remaja ada yang merasakan kesedihan yang amat terdalam ketika harus berpisah dari kekasihnya yang berujung pada bunuh diri. Berikut cara untuk menghindari tekanan emosi karena putus cinta :
- Kematangan emosi dapat mempengaruhi bagaimana kebahagiaan seseorang terhadap pemaknaan dari kebahagiaan.
- Kebahagiaan dilihat dari sisi pandang individu terhadap realitas yang ada, dan cara berfikir positif serta syukur adalah bagian dari pemahaman realitas kebahagiaan.
- Mental health, Bunuh diri karena putus cinta, ketahui 5 faktor ini untuk menghindarinya selanjutnya adalah selalu merasa ikhlas, bersyukur, merasa puas dalam hidup, dan individu yang bahagia merupakan seseorang yang mampu menikmati segala kegiatan dalam kehidupannya.
- Harus dapat mengotrol emosi negatif dalam diri masing-masing individu dan mengubahnya menjadi emosi positif salah satunya dalam bentuk rasa bahagia atau kebahagiaan.
- Memiliki keeratan hubungan antara individu dengan Tuhan.
Remaja yang memutuskan untuk bunuh diri setelah mengalami putus cinta tentunya merasakan kesedihan yang mendalam, sulit menerima kenyataan, merasa menderita, tidak merasa bahagia, sedih, dan lain sebagainya.
Rasa bahagia tentunya sangat penting dimiliki oleh setiap individu. Rasa bahagia mampu membuat individu mampu menjalani hidupnya dengan optimis dan memiliki pikiran yang lebih positif sehingga mampu membuat keputusan yang lebih baik.
Individu yang matang emosinya akan merasa puas dengan apa yang dimiliki dengan penerimaan yang baik, serta individu yang matang emosinya dapat menerima kenyataan dan tidak mengeluh terhadap hal-hal kecil.
Sekian informasi mengenai Mental health, Bunuh diri karena putus cinta, ketahui 5 faktor ini untuk menghindarinya. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.