RIAUONLINE, PEKANBARU-Kepedulian terhadap pengumpulan zakat bukanlah hal yang baru bagi Gubernur Riau Syamsuar. Kegiatan itu telah dilakukannya sejak 10 tahun yang lalu, bahkan lebih, ketika diberi amanah memimpin Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Sebelum menjadi Bupati di Negeri Istana itu, beliau pun telah berkecimpung sebagai salah satu pengurus di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Riau.
“Saya menjabat Bupati (Siak) tahun 2011. Pada waktu itulah Saya mulai menggerakkan zakat ini. Sebelumnya, pengalaman mengumpulkan zakat karena Saya pernah menjadi pengurus Badan amil zakat nasional (Baznas) Prov Riau. Dari situlah Saya berniat jika saya diberi amanah memimpin Siak, maka saya akan membenahi terkait pengumpulan zakat ini,” kisah H Syamsuar.
Keberhasilannya meningkatkan jumlah penerimaan zakat di Kabupaten Siak ini kemudian ditularkannya pada cakupan yang lebih luas, setelah beliau dipercaya memimpin Riau dari tahun 2019 hingga kini.
Usai dilantik, beliau bergerak cepat mengadakan pertemuan dengan BAZNAS Riau untuk membahas berbagai upaya strategis dalam rangka meningkatkan zakat di Riau.
“Setelah menjabat sebagai Gubernur Riau sejak 2019, saya mengadakan pertemuan dengan BAZNAS Riau dan melihat bahwa keberadaan lembaga ini perlu dukungan dari Pemprov Riau. Karena itulah saya pun berkomitmen untuk mendukung penuh BAZNAS selama saya memimpin di Riau ini," katanya.
"Setelah itu saya melakukan pertemuan dengan para pemimpin OPD agar mereka ikut berzakat. Saya juga sudah menyampaikan kepada seluruh pegawai di Pemprov Riau tentang kewajiban mengeluarkan zakat ini karena telah sampai nishabnya. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai pemimpin yang nanti akan Saya pertanggung jawabkan di hadapan Allah,”
Menurut H Syamsuar, zakat ini merupakan kewajiban seorang muslim yang bertujuan untuk membersihkan hartanya. Di samping itu, dengan berzakat, tentunya akan sangat membantu kaum fakir miskin di sekitar kita, yang nantinya akan menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Kepeduliannya tidak hanya sebatas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Baginya, menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang keagamaan adalah hal yang sangat penting. Bersama BAZNAS Riau, beliau meluncurkan program Pulau Santri d dua pulau terluar di Riau.
“Pulau Santri itu hasil pertemuan dengan BAZNAS Riau ketika kami membahas tentang kondisi pulau-pulau terluar di Riau yang mana di pulau itu belum ada pondok pesantren," katanya.
Di samping itu, pulau terluar ini juga menjadi pintu masuk peredaran narkoba dari Malaysia. Maka perlu upaya agar anak-anak di sana tidak tergoda dengan narkoba ini.
"Salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan memberi pendidikan agama yang lebih baik selain pendidikan di sekolah formal. Karena itu kemudian dibangun pesantren di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis dan Pulau Mendul di Kabupaten Pelalawan,” papar Gubri.
Tekad dan upayanya dalam menyuburkan zakat di Riau tentu akan terus berlanjut selama perjalanan hidupnya.
Dalam berbagai pertemuan formal dan non formal, tak henti beliau menghimbau masyarakat untuk mengeluarkan zakat. Tak salah jika kemudian, atas kegigihannya itu, beliau mendapat anugerah BAZNAS AWARD 2022 untuk Kategori Gubernur Pendukung Zakat di Indonesia.
Penghargaan Baznas Award 2022 diserahkan langsung Ketua BAZNAS RI Prof Dr. Noor Ahmad di Hotel Sultan Jakarta, Senin (17/01/2022). Acara penyerahan penghargaan yang dihelat dalam rangka Milad ke-21 BAZNAS ini dibuka oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo. (*)