Dukung Rencana Kerja Masif dan Agresif Pengeboran, PHR Gunakan Fasilitas War Room

skk-pertamina.jpg
(RAHMADI/ RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Mendukung rencana kerja masif dan agresif pengeboran, Pertamina Hulu Rokan (PHR) siapkan fasilitas War Room guna memantau aktvitas pengeboran.

Direktur Utama PHR, Jaffee Arizona Suardin mengatakan, War Room dibangun untuk mendukung rencana kerja masif dan agresif pengeboran 400 hingga 500 sumur baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan pada tahun ini.

“Kegiatan di tahun 2021 akan kami teruskan di 2022 adalah, tidak hanya driliing, persiapan terus dilakuakn supaya nanti driling tidak ada jeda antara saumur satu dan sumur lain,” jelasnya, Selasa, 4 Januari 2022.

War Room berlokasi di Kantor Utama PHR, Rumbai, Pekanbaru, dilengkapi enam layar utama yang menyajikan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard.

Fasilitas ini berfungsi untuk memantau aktivitas pengenoran dan jadwal pengeboran yang terintegrasi, dapat dipantau secara langsung atau real time.

“Teknologi digital yang kami miliki, kami kembangkan ke regional lain di blok lain, di Jambi dan Prabumulih, sehingga bisa menaikkan produksi,” terang Jaffee.

Jaffe menjelaskan, di War Room menampilkan informasi komprehensif yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.



“Kami menerapkan efisiensi dengan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat oleh manajemen terutama untuk mencapai target peningkatan produksi yang masif dan agresif,” pungkasnya.

Melalui fasilitas War Room ini, segala perkembangan kegiatan dan kondisi di lapangan dapat dipantau melalui CCTV.

Selain itu, fasilitas ini dapat menujukkan kesiapan lokasi pengeboran, jumlah sumur yang dibor dan telah diproduksi, jumlah dan lokasi rig yang beroperasi serta jumlah produksi minyak melalui visualisasi digital.

Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto memberikan dukungan terhadap penggunaan fasilitas War Room di Wilayah Kerja Rokan.

“SKK Migas memberikan apresiasi atas inisiatif PHR membangun fasilitas ini, ini langkah antisipasi yang baik untuk mendukung pelaksanaan pemboran yang optimal,” sebut Dwi Soetjipto.

Dwi menambahkan, kedepannya Blok Rokan akan kembali menjadi produsen terbesar di Indonesia.

“Kalau kita lihat entry level di awal tahun 2022 di angka 163 ribu barel minyak per hari dan taeget 2022 sebesae 180 ribu BOPD, maka di akhir tahun 2022 produksi akan mencapai angka 195 ribu barel minyak per hari,” kata Kepala SKK Migas.

Ia menyebut, diprediksikan pada bulan Agustus 2022 Blok Rokan akan menjadi produsen mingak terbesar di Indonesia.

“Sehingga di bulan Agustus 2022, WK Rokan akan menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia mengalahkan Blok Cepo,” tutur Dwi.