Progres Proyek IPAL Lebih 90 Persen, Rekanan Beberkan Sejumlah Kendala

IPAL-2021-6.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) area Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru SC1, hingga tanggal 27 Desember 2021 telah mencapai 96,70 persen. Sementara untuk SC2 area Kecamatan Pekanbaru Kota dan sebagian Kecamatan Sukajadi, mencapai 94,62 persen.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Ichwanul Ihsan menyebut, ada keterlambatan sekitar lima persen. Meski demikian, ada tambahan waktu bagi rekanan hingga 50 hari ke depan.

"Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 184 Tanggal 14 Desember 2021, diperbolehkan dilakukan perpanjangan selama 3 x 30 hari dengan ketentuan di bawah denda," terangnya kepada awak media.

Didampingi Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau, Yenny Muhardi, PPK Sanitasi Taufik Hidayat, dan kontraktor pelaksana, Ichwanul juga membeberkan kendala yang terjadi di lapangan. Menurutnya, ada sejumlah kendala non teknis yang menghambat proses penyelesaian proyek.

Faktor penghambat di antaranya yakni, curah hujan yang tinggi serta pecahnya pipa PDAM. Ada satu pipa PDAM yang pecah saat pengerjaan di Jalan Rajawali. Ia menyebut, pipa yang pecah mesti dicari jenis pipa yang sama. Untuk perbaikan dan pemasangan pipa hanya dapat dilakukan oleh pihak PDAM.

"Setelah mereka melakukan pemasangan dan perbaikan, baru kita bisa bekerja lagi. Permasalahan lain, kondisi struktur tanah, longsornya galian dan boiling akibat tingginya muka air tanah dengan struktur tanah pasir lepas. Terdapat pula mata air yang menyebabkan masuknya air dalam galian sehingga membutuhkan penanganan cukup lama," paparnya.

Kemudian, pekerjaan galian pit bersinggungan dengan jalur pipa gas. Hal ini ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan Pertagas dan dilakukan relokasi oleh tenaga yang ditunjuk Pertagas. Permasalahan kondisi tanah ditindaklanjuti dengan perbaikan kondisi deck slab (service slab). Hal ini dilakukan periodik sampai kondisi tanah settle sebelum dapat dilakukan pengembalian jalan.



Lebih lanjut dijelaskannya, pekerjaan perpipaan yang telah terpasang di SC1 sepanjang 22.168,31 meter. Kemudian, pekerjaan sambungan rumah 1.000 SR (addendum menjadi 1.130 HI dan 765 GT), pekerjaan manhole dan pengembalian Jalan Aspal.

Sementara pekerjaan di paket SC2, pekerjaan perpipaan dan yang telah terpasang 15.449,181 meter. Rekanan juga tengah melakukan pekerjaan manhole dan pengembalian jalan aspal.

"Untuk pekerjaan NC, meliputi pekerjaan perpipaan (PVC, RCP, HDPE) yang telah terpasang 2.908,05 meter, pekerjaan manhole, pengembalian jalan aspal, pekerjaan pumping, station. Pekerjaan B1 meliputi, detail engineering design, konstruksi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Operation/Maintenance," terangnya.

Dirinya menyebut, Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kota yang mendapatkan program Metropolitan Sanitation Management Project (MSMIP), yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik. Program ini diharapkan dapat mereduksi pencemaran badan air, dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkungan di Kota Pekanbaru.

Pembangunan IPAL di Kota Pekanbaru telah berjalan di lima Kecamatan, yakni Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Lima Puluh, Tenayan Raya, Senapelan, dan Kecamatan Pekanbaru Kota. Saat ini pembangunan IPAL terus berjalan, walaupun di masa pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan BPPW Riau, Yenni Mulyadi, menjelaskan, dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru, saat ini pembangunan IPAL sudah mulai pekerjaan pemasangan pipa. Menurutnya, ini merupakan pekerjaan yang paling dominan, karena terkait dengan penyaluran limbah domestik menuju rumah pompa hingga dapat disalurkan menuju IPAL, sampai ke tempat Pompa di Kecamatan Tenayan Raya.

Metode pekerjaan pemasangan pipa yang digunakan pada paket dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru adalah Metode Open Trench, Pipe Boring dan Pipe Jacking. Pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik atau dengan alat hydraulic jack.

“Pada Kota Pekanbaru ini, kegiatan MSMIP meliputi pembangunan IPAL dengan Kapasitas 8.100m3/hari dengan jaringan perpipaan untuk melayani kapasitas 11.000 Sambungan Rumah. Sistem pengumpulan limbah IPAL Kota Pekanbaru, akan dialirkan secara gravitasi menuju rumah pompa, dan selanjutkan akan dipompa menuju IPAL, yang telah dibangun di Sumber Sari, Kecamatan Tenayan Raya, dengan luas lahan 1 hektare,” jelasnya.

Yenni mengatakan, untuk pengoperasinnya pada awal tahun 2023 sudah mulai berjalan. Mereka menggesa pemasangan pipa ke rumah warga pada tahun 2022. Ada 1.000 jaringan rumah yang bakal disambungkan pipa. Ia menyebut, Pemerintah Kota Pekanbaru juga menyiapkan 10 ribu jaringan.

Untuk diketahui, proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Karaga KSO dan PT Hutama Karya-Rosaliska KSO. Kontrak awalnya pada bulan November 2018 hingga 2020 melalui proyek multiyears, bersama kontraktor HK dan WIKA. Namun dalam pelaksanannya, dalam kondisi Covid-19, Kementerian Keuangan melakukan relaksasi anggaran, dan proyek IPAL di Pekanbaru terkena dampaknya, dan dilanjutkan hingga tahun 2022.

Pagu anggaran pembangunannya mencapai angka Rp 800 miliar lebih. Di mana, untuk surat perjanjian kontrak atau SC1 dan 2 ditandatangani pada tanggal 1 November tahun 2018 antara Peringkat Kinerja Penataan Lingkungan Perusahaan (PKPLP) dan pihak dari Hutama Karya serta Widya Karya.